Aivie. Nine

92 14 2
                                    

Mobil ayah Rivaille berhenti di depan panti asuhan yang sering di kunjungi Vielaby sejak dulu, bahkan semasa kuliahnya.

"Kalau balik telfon aja, biar ayah yang jemput atau sopir, jangan pergi sendirian." Peringat ayah.

"Siap kapten!" Balas Vielaby sambil berpose menghormat seperti upacara.

"Viel pergi sekarang, ayah juga sana." Vielaby menyalimi ayahnya dan keluar dari mobil.

Setelah mobil ayah Rivaille sudah menjauh dari panti, mobil lain berhenti membuat Vielaby yang baru melangkah berhenti dan melihat siapa yang datang.

Seseorang keluar dari mobil itu tentu saja dengan pakaian rapi, seperti akan pergi bekerja.

Mata keduanya bertemu sebentar sebelum ada seseorang yang datang dan memanggil mereka.

"Kak Viel, kak Aidenn!" Ucap seorang bocah yang berumur sekitar 10 tahun berlari menghampiri mereka.

"Rendy."

Aidenn dengan sigap langsung berjongkok menjajarkan tinggi badannya dengan bocah itu agar mudah memeluknya.

"Kak Aidenn kemana? Setiap tanya ke bunda atau kak Viel mereka bilang kakak pergi."

"Iya, dan sekarang kakak udah kembali, kangen nggak sama kakak?" Tanya Aidenn yang sudah mepaskan pelukannya.

"Kangen banget, Brian sampai nangis karena kakak nggak jenguk kita." Adunya.

"Brian sekarang ada di mana?" Giliran Vielaby yang bertanya sekarang.

Rendy mendongak melihat Vielaby dan menunjuk ke arah pintu panti. "Brian dari kemarin nangis, minta ketemu sama kak Aidenn sama kak Vielaby katanya."

"Yaudah ayo kita samperin Brian." Ajak Aidenn sambil berdiri.

Kedua orang dewasa itu berjalan bersama dengan menggandeng Rendy di sisi kanan kiri.

Benar saja, baru saja ketiganya masuk sudah di sambut dengan suara tangisan anak yang berumur 6 tahun.

"Bun, Brian kenapa?" Tanya Vielaby yang sudah melepas genggaman pada tangan Rendy.

"Dia rewel banget dari kemarin, minta ketemu kalian." Jawab ibu panti melihat kedua orang yang baru saja datang.

"Yaudah, biar Viel yang gendong sini."

Vielaby mengambil alih Brian yang awalnya berada di gendongan ibu panti.

"Udah ya jangan nangis, ini kak Viel ada kak Aidenn juga."

Vielaby mengelus kepala Brian dan menenangkannya, setelah mendengar suara Vielaby Brian langsung berhenti menangis dan melihat orang yang mengendongnya sekarang dan orang yang berada di belakang mendekat dengan masih mengandeng Rendy.

"Ini kak Aidenn udah dateng." Ujar Aidenn menyunggingkan senyum dan mengelus pucuk kepala brian dengan tangan satunya.

Brian langsung memberontak untuk turun dari gendongan Vielaby, dengan segera Vielaby menurunkan Brian dan membiarkan Brian berlari memeluk Aidenn.

Sudah lama juga anak ini sudah tidak bertemu dengan Aidenn, sudah lima tahun, padahal mereka paling dekat dengannya, bahkan Vielaby keberadaan mereka juga dari Aidenn yang dulu semasa SMA. Dan sejak saat itu Vielaby sering datang sendiri atau bersama Aidenn.

Melihat anak anak itu bahagia dengan kakak tersayangnya itu membuat ibu panti merasa bahagia, dia tersenyum menyaksikan semua.

"Mereka seneng banget pas ibu bilang kak Aidenn ya udah balik, dan kebahagian mereka semakin besar melihat kalian berdua datang bersama."

Cousin But Love ✓ Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum