RAVENGGA - THIRTY FIVE

17.1K 1.2K 1.4K
                                    

Untukmu si penikmat sepi, bagaimana kabarmu sekarang. Masih sama seperti dulu, aku begitu merindukanmu.

play a music

ABSEN RAVENGGA DULU YUK. SPAM LAPAK INI DENGAN CURHATAN KALIAN YUK. Jangan komen next doang ga seru dong nanti :( setiap paragraf komen gmna? kalo iya aku auto semangat nih. anyways chapter satu untuk sequel Ravengga sudah siap loh. tinggal tunggu author rilis ya. makanya yuk komen yg banyak 👉🏻

- 𝐑𝐀𝐕𝐄𝐍𝐆𝐆𝐀 -

35. BERDUA DAN LATIHAN

Waktu snagat cepat berlalu, dan inti Xender sudah berpindah tempat di kantin yang lumayan ramai itu. Mereka duduk ditempat seperti biasa. Mereka menikmati makananya sambil berbincang-bincang dan saling melempar canda tawa.

"Eh iya nanti kita jadi ke Bali nggak. Kalo jadi bokap gue bilang ke ajudan dia suruh pesenin Vila buat kita," tanya Vion sambil melempar kartu gaple-nya.

Anak-anak Xender menoleh lalu menatap Rangga sang kepala suku. "Tergantung pak bos. Kalo dia mau ya kita ikut lah," Rangga menoleh lalu mengangguk setuju.

"Jadi. Semua ikut biar adil," mereka mengangguk namun ada satu orang yang diam saja. Dia Wily, salah satu anak beasiswa yang berhasil masuk ke dalam Xender karena kesetian dan keteguhanya.

Wily menunduk lalu berkata, "Sorry bang, gue nggak bisa ikut. Lo tau sendiri kan kondisi ke uangan gue?" pandangan mereka kini fokus ke pemuda berkulit sawo matang itu.

Vale menghela nafas pelan, "Gunanya kita semua apa Wil. Kita keluarga, nggak usah ngerasa sungkan. Ikut aja masalah bayar membayar pikir belakangan aja."

Rangga mengangguk tegas. "Pesawat dan hotel gue yang tanggung. Yang nggak ikut kalian bisa pake markas, kita udah siapin makanan banyak. Kalo mau tinggal pake," ada beberapa orang yang tidak ikut karena ada beberapa masalah contohnya keluarga.

"Nah...Kita juga masih punya uang kas. Nggak perlu khawatir, kita ini keluarga bukan cuma sekedar temen segeng. Lo semua keluarga bukan lagi temen sekolah biasa," ucap Gio dengan bijak. Sergio Teguh beraksi.

Xavier teringat sesuatu, percakapanya dengan Athena dan orang tuanya tadi pagi. "Adek gue sama temen-temenya juga mau ke Bali. Sekalian enak kali, biar makin rame?"

Gio pun mengangguk semangat lalu menggoyang-goyangkan lengan Xavier membuat sang empu terpontang-panting karena ulah temanya itu. "ANJIR .... GAS MAKIN SERU PERCAYA SAMA GUE DAH."

"Diem nggak anjing tangan lo. Ya gimana gue sih disuruh bokap jagain tu bocil, takutnya kenapa-napa. Mereka traveling cuma berempat," ucap Xavier sembari ingin menggeplak kepala temanya itu.

Vano pun ikut semangat mendengar itu, "Nah boleh-boleh tuh. Lagian kalo cowo-cowo doang kurang afdol ya nggak sih," Rangga berpikir sejenak. Lalu mengangguk menyetujui usul Xavier.

"Yang punya cewe ikut aja. Asalkan jangan ada cewe yang manja sampe menghambat liburan kita," putus Rangga telak. Mereka akhirnya mengangguk kesenangan.

"Nggak sabar ketemu bule pake bikini," ucap Gio ngawur sambil berkhayal kotor. Vion yang melihat itu pun menggeplak kepala temanya itu dengan keras. Sang empu yang sedang berkhayal pun terkejut sempurna.

RAVENGGA [ON GOING]Where stories live. Discover now