Dihajar realita, dipedaya oleh ekpetasi, dan di hakimi oleh impian.
ABSEN RAVENGGA DULU YUK!!
17. HILANG INGATAN?
"BURUAN TELPON AMBULAN, DARAH ATHENA KELUAR BANYAK BANGET." Rangga langsung berlari menuju Xavier. Rangga masih menggeram marah, kini tampak khawatir karena keadaan Athena. "GAK SEMPET, SION PAKE MOBIL LO."
Athena yang setengah sadar pun menatap Xavier dengan tatapan sayu, "Its okay, gue gak papa. Jangan khawatir."
"Dek, jangan kaya gitu. Woi buruan mana mobilnya."
Xavier semakin di buat khawatir oleh kondisi Athena, dengan segera Xavier mengangkat tubuh mungil Athena lalu membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Dek, yang kuat. Bentar lagi sampe." Rangga pun terlihat khawatir, dirinya kini mengendarai mobil Sion dengan kecepatan di atas rata-rata.
Sepuluh menit berlalu, akhirnya mereka semua sampai di rumah sakit pertiwi. "SUSTER DOKTER!" Xavier tidak sabaran memanggil anggota medis.
Segera saja Athena masuk ke ruang UGD, untuk menjalani operasi. Kini inti Xender dan anggota yang lainya masih setia menunggu keadaan Athena.
Pandangan kosong dari netra milik Xavier terpampang jelas, dirinya berpikir bahwa ia gagal menjadi seorang kakak yang seharusnya melindungi adik kecilnya itu.
Sama halnya Rangga, entah perasaan apa yang ia rasakan tapi sekarang ia merasakan kekhawatiran yang berlebihan, bahkan sudah beberapa kali dirinya mondar-mandir tidak jelas di depan pintu UGD.
Vale mulai jengah dengan kelakuan ketuanya itu, bagaimana tidak, sendari tadi Rangga mondar-mandir seperti setrikaan, "Rang, mending duduk. Lo kaya setrikaan aja, mondar-mandir gak jelas." Rangga menoleh sekilas.
YOU ARE READING
RAVENGGA [ON GOING]
Teen Fiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dia Ravengga Neuriez Athmal Ares, pemuda berhati batu. Kebrutalan, kekejaman dan dunia gelap itu hal biasa bagi seorang Rangga tapi semua itu tertutup dengan wajahnya yang mirip dengan dewa yunani, Zeus. Revangga yang...