RAVENGGA - THIRTY SEVEN.

5.7K 597 160
                                    


HAPPY NEW YEAR TO ALL OUR BELOVED RIZER!
SPAM EMOJI RANDON YUK! JANGAN LUPA BERU BINTANG DAN KOMENYA YA, SELAMAT MEMBACA.

37. KALAH?

Lagu itu selesai dengan mulus, Ravengga maju satu langkah dah berbisik dengan senyum manisnya, "Suara lo Manis, sama kayak lo."

Athena lama-lama mulai terbiasa dengan godaan garing milik kepala suku itu. Dengan santai si cantik itu menoleh dan membalas tatapan lekat dengan santai, senyum manis sengaja ia suguhkan untuk kepala suku berdarah biru, Ravengga.

"Iya tau, itu juga karena duet sama lo, kan?" Rangga terkekeh sangat kecil lalu mengacak-acak rambut Athena dengan sayang. Tunggu... Dengan sayang? Apakah dia sudah mengakui kekalahanya?

Sebesar apa pesona seorang Athena sehingga membuat sang kepala suku kebanggaan Xender luluh dengan mudah, semua wanita yang memuja Ravengga mendelik iri ketika interaksi manis antara Athena dan Rangga di depan banyak siswa. Entah mereka yang tidak sadar atau memang sengaja. Sedangkan kedua MC itu pun terlihat sedang kegemasan melihat lucunya kedua pentolan sekolah ini.

"Waduh-waduh kayaknya udah ada yang 'go public'. Ngomong-ngomong bagaimana para jomblo, apakah kalian merasa terenyuh?" Riuh penoton kembali terdengar, antusias mereka tidak pernah terbayang oleh Athena sebelumnya.

"Untuk Athena dan Rangga ada yang mau disampein untuk kita semua?" Ravengga menggeleng sudah pasti jika pemuda itu. Sedangkan perempuan manis itu hanya mengatakan hal simple seperti biasanya. "Thank you, untuk semua antusias kalian."

Tepuk tangan pun kembali riuh, keduanya membungkuk memberikan salam terakhir sebelum meninggalankan pangunggung besar itu, satu hal yang terlihat sangat aneh. Semua orang tidak sadar bahwa tangan Rangga tiba-tiba sengaja menautkan dengan jari lentik milik Athena yang berjalan di sebelahnya.

Namun ingat, jika Tuhan menutup rahasiamu tidak dengan seorang Sergio yang mempunyai insting binatang dan mata elangnya. Diam-diam bocah satu itu mereka tanpa sepengetahunan teman-teman yang lainya.

Bahkan yang digandeng pun mengerutkan keningnya bingung dan ada perasaan sedikit panik entah mengapa. "Lo ngapain, Rang? Lepasin bego, nanti diliatin."

Dan ingat bukan Rangga namanya jika langsung menurut begitu saja, pemuda itu hanya mengacuhkan saja dan berjalan sambil menggenggam erat tangan milik Athena tanpa beban. Bahkan meronta-ronta sekuat tenaga pun tetap saja, ingat tenaga yang dipunyai seorang Rangga jauh lebih besar sdangkan Athena hanya mungkin 1/4 nya saja. "Ck, ish. Lepas, Rang!"

"Shut up, ikut gue bentar." Sergah Rangga dengan nada datar entah intonasinya mulai sedikit menyebalkan di telinga Athena.

***

Teman-temannya pun yang dari tadi menunggu dua sejoli itu kebingungan, bukanya konser manis itu seharusnya sudah selesai dari tadi namun wujud indah keduanya masih belum terlihat di antara kumpulan itu. Xavier yang sadar pun menoleh celingak-celinguk tidak mendapati adik dan temannya di gerombolan mana pun.

"Adek gue sama tu bocah mana buset. Ilang kemana dua orang itu, tapi diliat-liat udah ada kemajuan nggak sih mereka berdua tuh?" Mereka mengangguk setuju, namun mereka melewatkan satu moment dan disitu hanya Sergio yang melihatnya.

"Udah biarin paling lagi di beduaan. Biasa cinta pertama alias cinta monyet, kita mending ngantin dulu aja. Nanti kabarin Rangga atau Athena aja," Usul Dylan sambil melihat-lihat hasil jepretanya pada kamera yang ia bawa. Hingga timpukan kacang kulit mengenai pelipisnya membuat sang empu mendelik jengkel.

RAVENGGA [ON GOING]Where stories live. Discover now