IYW : 5

3.6K 535 45
                                    

Happy Reading





- Noren Story -





Keluarga Huang sedang sibuk menerima tamu yang merupakan pasien anaknya sendiri. Winwin terlihat heboh menyiapkan jamuan yang hanya bisa ia dapatkan dari kebun. Yuta sibuk mengangkut barang dari mobil milik pasien anaknya. Bahkan Haechan yang merupakan tetangga dekat Renjun pun juga ikut menyambut keluarga Lee. Tak heran, mereka datang dengan menggunakan mobil mewah yang sama sekali belum ada di desa itu. Tetangga - tetangga yang lewat pun tak malu untuk sekedar mengintip dari pagar teh-teh an di depan rumah Renjun.

Renjun menuntun Jeno untuk memasuki kamarnya. Kemarin Renjun sudah berpesan pada ibunya untuk menyiapkan kamar Jeno. Meskipun tinggal di desa Yuta sudah mewanti-wanti menyiapkan kamar tamu. Sewaktu-waktu bisa digunakan bila ada tamu yang datang. Sementara Jaemin sedang di tawari banyak makanan oleh Winwin dan Haechan. Jaehyun dan Mark masih sibuk mengangkut barang dari mobil bersama Yuta.

"Jeno, kau istirahat saja dulu ya. Nanti saat waktu makan siang aku akan membangunkanmu. " Ucap Renjun setelah memasuki kamar Jeno.

Jeno terlihat mengamati kamar itu. Kamar ini memiliki nuansa sejuk. Dindingnya berwarna abu muda dan bagian kanannya juga dihiasi tanaman vertikultur. Tidak hanya itu, bagian belakang juga di lengkapi teras kecil beserta taman bunga mini. Keluarga Renjun memang terbiasa dengan tanaman.

"Jeno?" Merasa tak ditanggapi Renjun kembali memanggil Jeno.

"Iya dokter. " Jeno menjawab dengan lirih. Setelahnya ia duduk di kasur yang tidak sebesar miliknya di rumahnya.

"Aku harus berbincang sedikit dengan Jaehyun hyung sebelum mereka pamit. Istirahat lah. " Ucap Renjun lalu berjalan keluar dan menutup pintu kamar itu.

Jeno menatap kepergian Renjun, ia meneliti kamar ini. Jeno berjalan keluar teras kecil. Udara di sini sangat sejuk dan asri. Berbeda dengan udara di rumahnya yang panas dan suram. Jeno sedikit menaikkan sudut bibirnya. Ia merasa nyaman berada di sini.

Winwin masih saja menawari banyak makanan dan buah-buahan kepada Jaemin. Orang yang ditawari itu pun juga dengan senang hati memakannnya. Karena di kota tidak ada makanan sesegar di sini.

"Hyung, apa kalian akan cepat-cepat kembali?" Tanya Renjun yang baru saja kembali dari kamar.

"Iya Renjun, kami masih banyak urusan setelah ini. " Itu Mark yang menjawab. Sebab Jaehyun sedari tadi hanya diam.

"Eum baiklah. Nikmati hidangannya ya. Kami tidak mempunyai apa-apa selain itu. " Renjun tersenyum lalu duduk di samping ibunya.

"Apa kau bilang? Buah sebanyak ini kau bilang tidak punya apa-apa?!" Jaemin menyela.

Renjun terkekeh pelan, begitu pula dengan ibunya.

"Iya nak, pekerjaan kami adalah petani buah-buahan. Jadi kami punya banyak buah. " Jelas Winwin.

Jaemin dan Mark mengangguk. Keluarga Renjun terlihat harmonis meskipun tidak memiliki uang sebanyak mereka. Bahkan pekerjaan orang tua Renjun pun hanya petani buah. Satu-satunya yang bisa memperbaiki ekonomi mereka adalah Renjun. Yang kini sudah menjadi seorang dokter.

"Hyung, apa kau tidak nyaman berada di sini ? Mengapa hyung diam saja. " Tanya Renjun, sedari tadi ia menatap Jaehyun yang hanya diam.

Deine Welt ( In Your World ) Where stories live. Discover now