IYW 26

2.4K 298 13
                                    

Happy Reading





-NoRen Story-





Renjun berjalan dengan santai dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku jas putih kebanggaannya. Di hidungnya bertengger kacamata yang senantiasa menemaninya saat mencari uang. Dirinya memasuki lobi rumah sakit setelah mendapat pesan dari ponsel pintarnya. Renjun mempercepat langkahnya saat sudah memasuki deretan bangsal VVIP.

Cklek..

"Dokter sudah lama?" Tanya Renjun sambil menutup pintu bangsal dengan sangat lirih.

"Sudah cukup mewawancarai pasien dengan sangat detail. Pasienmu banyak ya?" Ucap orang itu lalu memberikan kursi agar Renjun bisa duduk.

"Ya lebih dari sepuluh. Aku sangat khawatir dengan negri ini. Mengapa semakin banyak pasien yang sakit jiwa." Jawab Renjun lalu menatap pasien yang terbaring di brankar di depannya.

"Termasuk orang di depanmu ini. Aku sungguh tidak mengerti jalan pemikirannya. Kurasa dia benar-benar harus dibawa ke rumah sakit jiwa." Dokter Song menggeleng pelan lalu menyerahkan catatan kepada Renjun.

"Huh. Kita bisa pelan-pelan membawanya dokter . What?! Dia menderita psikopat sungguhan?" Pekik Renjun saat membaca catatan yang diberikan oleh dokter Song.

Dokter Song mengangguk pelan lalu menghela nafas. Dia memijat keningnya pelan.
"Aku sungguh tidak menyangka saat ia dengan santainya mengatakan bahwa mencekik Jeno adalah hobinya. Jaehyun bahkan berkata jika ingin sekali menancapkan bolpoin ke seluruh badan adiknya. Well. Dia mengatakan itu dengan senyumnya yang sangat polos."

Renjun menutup mulutnya dengan satu tangannya. Ia menatap Jaehyun yang matanya sedang terpejam. Renjun menggeleng pelan lalu mengembalikan catatan itu kepada dokter Song.

"Aku akan menginap di kota sampai bisa membawa Jaehyun ke rumah sakit jiwa. Dia bisa membunuh orang-orang di sekitarnya." Ujar Dokter Song.

"Tidak apa-apa dokter? Dokter kan punya istri, apa dia tidak keberatan anda tinggal ?" Tanya Renjun memastikan.

"Dia lebih takut jika aku membiarkan Jaehyun berkeliaran di sini tanpa pengawasan yang ahli. Istriku sangat takut dengan psikopat di mana pun ia berada. Lagipula kami tinggal dengan orang tuanya jadi dia masih punya teman di rumah." Jelas Dokter Song lalu mengajak Renjun keluar bangsal.

"Aku pergi dulu. Kau jangan berada di sini sendirian. Keadaan Jaehyun sedang tidak baik sekarang. Lebih baik dia dijaga oleh tim medis saja. Aku sudah mengerahkan psikolog untuk menangani Jaehyun di sini." Saran Dokter Song diangguki oleh Renjun. Keduanya berjalan di lobi rumah sakit menuju pintu keluar.

"Sementara ini aku akan mencari hotel untuk menginap dulu."

"Apa perlu saya carikan dokter? Sepertinya Mark Hyung temanku tahu hal banyak tentang penginapan."

Dokter Song itu menggeleng.
"Terima kasih Renjun. Aku sudah memiliki kenalan yang tahu akan hal itu. Ya sudah aku permisi dulu."

Renjun mengangguk lalu menatap punggung dokter Song yang menjauh memasuki mobilnya. Renjun meremat ponselnya pelan saat mengingat penjelasan dokter tadi. Seakan ia benar-benar tidak habis pikir dengan kondisi Jaehyun. Jadi selama ini Jeno hidup dengan psikopat yang berkedok saudara.

Deine Welt ( In Your World ) Where stories live. Discover now