IYW 11

3.4K 462 41
                                    

Happy Reading



- Noren Story -



Jaehyun bangun dari tidurnya yang terasa sangat panjang. Sepertinya ia tidur sangat lama. Kepalanya terasa pening dan tubuhnya terasa sangat lelah. Jaehyun mengedarkan pandangannya ke kamarnya. Bersih dan rapi. Sangat berbeda saat ia mengamuk saat malam itu. Jika ada yang berfikir jika Jaehyun tidak sadar saat itu, salah. Jaehyun sadar seratus persen saat meninju dinding kamarnya.

Ia benar-benar marah saat mengetahui Jeno begitu terlihat sehat saat bersama Renjun. Jaehyun juga semakin geram saat mendapati perhatian Renjun yang sangat terlihat kepada Jeno. Jaehyun itu tidak bodoh. Dia tahu adiknya menyukai dokter yang merawatnya itu. Jaehyun juga paham jika Renjun sangat amat menyayangi Jeno. Entah sayang dalam arti apa. Jaehyun hanya menyimpulkan  jika Renjun juga balas menyukai Jeno.

"Apa aku juga harus gila agar aku bisa disayang oleh Renjun?" Gumam Jaehyun sambil memandangi tangannya yang berlumuran darah akibat benturan dengan dinding.

"Sial! Sial! Sial!" Teriak Jaehyun.

Jaehyun meremat kepalanya sambil menunduk dalam. Pikirannya melayang pada masa lalu nya yang suram. Jaehyun tidak bisa berfikir jernih sekarang. Rasa iri dengki benar-benar menyelimuti hatinya. Ia benar-benar iri dengan adiknya yang selalu mendapat kebahagiaan lebih daripada dirinya. Jaehyun kesal. Sangat kesal.

Tiba-tiba sebuah suara membuat Jaehyun mengangkat kepalanya. Ia mencari sumber suara dengan menggeledah bantal dan guling di ranjangnya. Jaehyun menemukan ponselnya yang berdering di bawah bantal. Mata Jaehyun membola saat ia membaca siapa yang mengajak ia melakukan panggilan video. Segera ia duduk di sofa dan mengangkat panggilan tersebut.

"H-hyung mengapa lama sekali? Kau baik-baik saja?"

Mendengar suara itu membuat kedua sudut bibir Jaehyun tertarik ke samping. Rasa tenang sudah mengisi hatinya sekarang.

"Hyung? Mengapa malah diam saja? Apa kau baru bangun tidur?"
Suara itu kembali terdengar karena Jaehyun sama sekali belum menjawab.

"Aku lihat tanganmu hyung. "

Jaehyun dengan segera memperlihatkan tangannya yang terluka ke depan ponsel pintarnya. Ia tetap tersenyum meskipun rasa sakit pada tangannya masih sangat terasa.

"Astaga segera obati itu hyung nanti bisa infeksi. Bersihkan dulu dengan alkohol. "

Jaehyun hanya mengangguk-anggukan kepalanya sembari tersenyum. Matanya menyipit dan pipinya bersemu merah.

"Hey! Jangan terus tersenyum seperti itu! Cepat mandi lalu sarapan. Aku sudah menyuruh bibi di sana untuk memasakkan makanan untuk hyung. "

Jaehyun mengangguk lagi lalu memberikan kiss bye pada seseorang di sebrang sana. Dirinya segera berlari mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Bibirnya senantiasa tersenyum bahkan saat sarapan. Membuat maid yang melihatnya saling memandang dengan aneh.

"Aduhh sakitnyaa!" Ringis Jaehyun saat tangannya sedang dibersihkan oleh salah satu maid.

Maid di sana mencebik karena Jaehyun berteriak tetapi bibirnya masih saja tersenyum aneh.

Deine Welt ( In Your World ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang