IYW 14

2.9K 446 28
                                    

Happy Reading




- Noren Story -




Renjun menggigiti ujung kukunya karena merasa gugup. Ia baru saja selesai mandi dan membersihkan kamarnya. Niatnya Renjun ingin membangunkan Jeno agar segera membersihkan diri. Namun pintu Jeno terkunci sejak malam. Tadi malam Renjun juga sudah mengajak Jeno makan malam. Akan tetapi, pintu kamar Jeno terkunci. Winwin menyarankan agar Renjun membiarkaannya saja. Mungkin Jeno kelelahan sehingga sudah tertidur.

Namun, sampai sekarang saat matahari sudah cukup terang. Pintu kamar Jeno belum juga terbuka. Renjun takut sesuatu terjadi pada Jeno. Ia mengetuk pintu itu berkali kali tetapi tetap sama.

"Jeno? Apa Jeno belum bangun? Jeno harus mandi lalu sarapan. " Ucap Renjun dengan sedikit berteriak.

"Bodohnya aku tidak mempunyai kunci cadangan kamar ini. " Gumam Renjun.

"Renjun? Ada apa? Mengapa kau terlihat panik?" Jungwoo datang dari arah dapur. Mungkin baru saja membantu Winwin memasak.

"Pintu kamar Jeno masih terkunci hyung. "

"Sejak tadi malam?"

"Iya. Aku tidak mempunyai kunci cadangannya. "

Jungwoo juga ikut panik, ia cukup tau Jeno bukanlah orang yang sembarangan. Bisa saja di dalam kamar Jeno melakukan sesuatu hal yang membahayakan. Jungwoo ingat jika di bagian belakang terdapat pintu kaca.

"Renjun apa kau punya kunci pintu belakang?" Tanya Jungwoo.

Renjun mengangkat kepalanya. Benar. Ia bisa membuka kamar Jeno lewat pintu belakang. Ia segera berlari ke kamarnya dan mengambil kunci pintu belakang. Renjun melewati teras kamarnya lalu menuju teras kamar Jeno.

Ia bernafas lega karena kuncinya cocok. Renjun membuka pintu kamar Jeno. Ia mengusap dadanya dengan pelan karena telah mendapati Jeno yang masih tidur.

"Fyuhh... Untung saja Jeno tidak melakukan hal buruk. " Renjun berjalan mendekati Jeno. Ia mengguncang pelan tubuh Jeno agar lelaki itu bangun.

Renjun terkejut karena wajah Jeno yang penuh jejak air mata. Ia panik setengah mati. Renjun mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar. Mencari tahu sebab mengapa Jeno menangis. Namun tidak ada. Semua tampak baik.

"Renjun? Apa Jeno baik-baik saja? Jungwoo bilang kamarnya tadi masih dikunci. " Winwin menghampiri Renjun lewat pintu belakang.

"Baik ma. Hanya saja ia tampak habis menangis. " Jawab Renjun lesu.

Winwin mengusap punggung anaknya.
"Tetap bangunkan dia, akan mama ambilkan sarapan untuk Jeno. "

Winwin beralih membuka kunci pintu utama kamar itu. Ia keluar untuk mengambil sarapan.

Renjun mengusap kepala Jeno dengan lembut.
"Jeno? Ini sudah pagi, bangunlah. "

Jeno membuka matanya perlahan, ia menatap Renjun sejenak sebelum memiringkan badannya membelakangi Renjun.

Renjun menyernyit. Mengapa Jeno bertingkah seperti itu? Apa ia mempunyai kesalahan?

Deine Welt ( In Your World ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang