IYW 19

3.1K 412 14
                                    

Happy Reading



-Noren Story-




Jaemin menyimak semua cerita Renjun dengan cermat. Ia menyeruput coklat hangat yang ia buat sendiri tadi. Hari ini ia kuliah pagi sehingga ia bisa bersantai sore hari ini. Sudah hampir satu minggu ia meninggalkan kelas. Untung saja tidak banyak tugas sehingga Jaemin tidak terlalu sibuk. Kebetulan juga Renjun meminta panggilan video dengannya. Mungkin akan membahas Jeno. Dan benar, Renjun menceritakan kejadian yang dialami Jeno kemarin.

"Padahal menurutku Siyeon itu adalah satu-satunya perempuan yang disukai Jeno. Ia bahkan menggeser posisi ku yang dulunya sangat dekat dengan Jeno. " Ucap Jaemin membalas Renjun yang sedang termenung di sana.

"Semenjak mengenal Siyeon, Jeno jarang berkumpul dengan ku atau Mark hyung. Ia sering meninggalkan klub basketnya hanya untuk bertemu Siyeon. Terlalu bucin bukan?" Lanjut Jaemin.

"Benarkah? Memang aku melihat kebohongan di mata Jeno. Namun untuk apa ia berbohong soal itu?"

Renjun tampak memainkan dagunya di sebrang sana.

"Mungkin untuk menjaga perasaanmu. Hahaha, Jeno itu lelaki gentle Njun. " Jawab Jaemin dengan kekehan khasnya.

"Tidak Jaemin jangan bicarakan hal itu. Kurasa Jeno hanya merasa mendapat perhatianku saja. Lagipula aku juga sama sekali tak masalah dengan adanya Siyeon. Justru aku ingin mendekatkan mereka agar Jeno cepat sembuh. "

"Lho lho tidak mungkin. Setelah mereka berpacaran dua tahun lamanya, Jaehyun hyung tidak merestuinya. Itulah awal mula Jeno kembali kambuh. Aku tidak mau ya hal itu terjadi lagi. "

" Kan benar! Jadi Siyeon juga menjadi penyebab trauma itu selain eomma nya Jeno bukan? Kurasa dia bisa membantu Jeno, Jaemin. Asalkan kita bisa mengendalikan Jaehyun hyung tentunya. "

Jaemin menggaruk pelipisnya, apa iya bisa begitu? Sedangkan Siyeon saja seperti terlihat jijik saat melihat penyakit Jeno. Sebenarnya Jaemin tidak suka dengan perempuan itu. Meskipun dia cantik dan sexy nyatanya dia itu hanya suka dengan harta seseorang. Jeno saja terlalu bucin hingga membuat ia menuruti semua kemauan Siyeon. Tapi jika Renjun menyarankan ia bisa apa? Renjun itu lebih berpendidikan daripada dirinya.

"Hmm. Aku mempunyai sebuah ide. Bagaimana jika Jeno tinggal di apartemen saja? Aku akan membujuk Siyeon untuk menemui Jeno. Sepertinya tidak baik jika Jeno satu rumah dengan Jaehyun hyung. " Jaemin mengungkapkan sarannya pada Renjun.

"Bagus juga! Jeno sudah sembuh kok. Dia hanya butuh sesuatu yang membuatnya kembali yakin saja. Aku akan berbicara nanti dengannya. Terima kasih Jaemin. Nikmati santai mu. "

Jaemin tersenyum lalu mematikan panggilan video itu. Ia sedikit berfikir apakah sarannya itu bisa berjalan dengan baik. Ia juga tak yakin dengan Siyeon. Terlebih ia melihat keanehan pada perempuan itu.

"Ini lebih baik daripada harus memulangkan Jeno ke rumahnya lagi. " Gumam Jaemin.

"Tidak enak juga terus meminta Renjun menampungnya. "












Rumah Jaehyun kini hampir tidak pantas disebut rumah. Berantakan dan banyak sekali tanaman yang tumbuh tidak terawat di sana. Jaehyun memecat semua maidnya entah karena apa. Beberapa maid nya pun juga dengan sukarela keluar. Siapa juga yang betah mengurusi majikan yang tempramental. Kini Jaehyun hidup sendiri dengan otak yang terkadang tidak berjalan normal. Jaehyun sering berbicara sendiri, tertawa, marah, menyakiti diri sendiri, bahkan menusuk-nusuk kasur milik Jeno.

Deine Welt ( In Your World ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang