IYW 30

2.3K 263 18
                                    

Happy Reading









-NoRen Story-










Dokter muda dengan marga Huang itu menghentikan aktivitas sejenak. Ia memasang telinga baik-baik apakah benar ada suara bel apartemen berbunyi. Dan nyatanya benar, tidak biasanya pagi-pagi seperti ini ada seseorang yang bertamu ke apartemennya. Ia mencuci tangannya yang masih penuh dengan sabun akibat aktivitas mencuci piringnya tadi. Masih ada beberapa piring yang belum dicuci. Tidak apa mungkin Renjun bisa melanjutkan nanti setelah menemui tamunya.

Dirinya sedikit menggerutu karena bel apartemennya berbunyi terus menerus. Sepertinya sang tamu benar-benar tidak sabar untuk dibukakan pintunya. Renjun membuka pintu apartemen dengan sedikit kasar karena kesal. Tubuhnya tiba-tiba saja bergerak dengan lambat. Matanya tampak bergerak tak tentu arah saat melihat tamu di depannya. Dirinya hampir saja ingin kembali menutup pintu tersebut. Tetapi tangan kekar tamunya menahan pergerakan Renjun.

"H-hyung.."

Lelaki yang dipanggil Hyung itu tersenyum miring sembari mendorong Renjun masuk ke dalam apartemen dengan kasar. Dirinya menendang pintu tersebut agar kembali tertutup. Lee Jaehyun, manusia psikopat itu telah berhasil masuk ke apartemen Renjun. Di mana di dalamnya hanya ada Renjun di sana. Hari ini Jeno pergi ke kantor karena banyak sekali kerjaan. Sedangkan Renjun tidak ada jadwal di rumah sakit dan berakhir tinggal sendiri di apartemen.

"Ne?"

Renjun mundur perlahan sambil terus menatap wajah seram Jaehyun yang tampak terus mengincarnya. Otak Renjun sama sekali tidak dapat bekerja. Dirinya panik setengah mati melihat Jaehyun yang baru saja ia bicarakan tadi malam bersama Jeno. Renjun menggeleng keras kala Jaehyun akan meraih tubuhnya. Tubuh kurusnya berlari menaiki tangga menuju ke lantai dua. Dan sayangnya itu adalah tindakan terbodoh. Sebab sampai di lantai dua pun Renjun tidak dapat berbuat apapun selain mengunci pintu kamarnya.

Setelah mengunci pintu kamarnya, dokter itu mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi Jaemin. Namun tidak ada jawaban sama sekali. Bahwa jaringan Jaemin pun tampak tidak aktif. Renjun beralih menghubungi Mark tetapi masih sama saja. Ia tidak mungkin menghubungi Jeno jika dalam keadaan seperti ini. Masalahnya Jaehyun itu menghampiri Renjun untuk memancing Jeno.

"Astaga.. kemana mereka??" Lirih Renjun sambil terus menggigit kukunya.

Suara pintu tampak di gedor-gedor oleh Jaehyun dari luar sana. Renjun menatap pintu yang sudah tampak akan goyah. Ia mendial nomor dokter Song. Satu-satunya yang bisa ia mintai bantuan.

"Dokter? "

"Ya Huang? Suaramu terdengar panik?"

"Jaehyun.. dia di sini. Oh my god!!"

Ponsel Renjun terpental jauh ke sudut ruangan membuat ia tidak sempat bilang apapun kepada dokter Song. Dirinya menatap ponsel tersebut sebelum tubuhnya ikut terpental ke belakang.


















Pemuda dengan mata sipit berbalut kemeja biru navy di sana tampak memasang wajah garang. Pasalnya sang sekretaris tidak mengerjakan tugasnya dengan benar. Wanita cantik itu entah sibuk melakukan apa sampai-sampai pekerjaannya sama sekali tidak membuahkan hasil. Jeno benar-benar ingin marah kepada Karina sebab wanita itu malah memasang wajah memelas. Padahal di sini Jeno sudah menunggu hasil Karina agar bisa segera ia selesaikan.

Deine Welt ( In Your World ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang