IYW 15

2.8K 422 13
                                    

Happy Reading






- Noren Story -






Renjun mengusap kepala Jeno pelan seakan mengantar anak itu agar cepat tidur. Sesekali bibirnya bersenandung lirih untuk menidurkan Jeno. Tak lupa tangan yang satunya membenarkan letak anak rambut Jeno yang mencuat. Memang seperti menidurkan anaknya sendiri. Renjun benar-benar baru menyadari gejala ini. Bukan semacam little space ini hanyalah semacam sifat kekanakan muncul saat sedang sedih.

Renjun tersenyum saat mendengar  suara dengkuran lirih dari mulut Jeno. Ia beranjak dari sana dan menyelimuti Jeno setengah badan. Mungkin Renjun harus membelikam AC untuk kamar Jeno agar pasiennya itu merasa nyaman. Hari ini cukup terik tetapi jika tidak diberi selimut Jeno akan digigit nyamuk.

Renjun menutup jendela belakang dan sedikit membuka tirainya. Ia keluar dari kamar Jeno dan bernafas lega. Setidaknya ia bisa menenangkan Jeno yang menangis tersedu-sedu sejak tadi. Padahal Renjun sudah menjelaskan berkali-kali. Tetap Jeno akan menangis tanda tidak percaya dengan ucapan Renjun.

"Jeno, bukannya aku tidak menyukaimu. Aku adalah seorang dokter yang harus profesional merawat pasiennya. Aku sangat menyayangimu. Jeno adalah pasien paling spesial untuk Renjun. Renjun sangat menyayangi Jeno tentunya. "

Itu adalah kalimat yang diucapkan Renjun berkali - kali. Tetap Jeno akan menangis. Akhirnya Renjun memeluk Jeno dengan erat. Mengecupi pipi lelaki yang tidak lagi seorang bocah itu. Renjun memberika stimulan agar tangis Jeno cepat mereda.

"Bagaimana sayang? Sudah?" Winwin menghampiri Renjun yang baru saja keluar kamar.

"Sudah mama. "

"Kalian sangat lama. Apa terjadi sesuatu pada Jeno?"

Renjun menghela nafas.
"Ia hanya mendengar pembicaraan ku dengan Jungwoo hyung kemarin. Jeno salah paham. " Jelas Renjun.

"Astaga. Oh iya, ada Mark dan Jaemin di ruang tamu. " Ucap Winwin.

Mata Renjun membola, Mark dan Jaemin berkunjung ke rumahnya. Segera pemuda mungil itu berlari ke ruang tamu. Ia melihat Mark dan Jaemin yang tengah berbincang dengan ayahnya.

"Hyung, Jaemin. Maaf. Aku tidak tahu kalian ke sini. " Renjun bergabung dengan mereka.

"Tidak apa-apa Renjun. Bagaimana dengan Jeno? Ku dengar dari bibi Winwin ia menangis tadi. " Tanya Jaemin.

"Sudah mereda. Jeno sudah tidur, ia hanya salah paham saja. " Jelas Renjun.

"Ah kalian lanjutkan ya. Baba akan menyiram tanaman di belakang rumah. Mark Jaemin nikmati hidangannya ya. " Yuta menyela.

"Baik paman. " Jawab Mark.

"Salah paham kenapa?" Tanya Jaemin menyambung percakapannya dengan Renjun.

"Jeno mendengar pembicaraan ku dengan Jungwoo hyung. Aku bilang aku tidak menyukai Jeno. Ah maksudku c-cinta. "

Jaemin mengangguk sambil terkekeh.
"Jeno memang sensitif soal hubungan seperti itu Njun. Dulu ia kembali kambuh juga karena hubungan percintaan seperti itu. "

Renjun menatap Jaemin tanda bertanya. Hubungan apa? Jaehyun tidak pernah menceritakan hal itu kepadanya.

"Ah kau belum tahu? Apa Jaehyun hyung tidak menceritakannya?"

Deine Welt ( In Your World ) Where stories live. Discover now