IYW 13

3.1K 438 42
                                    

Keknya aku kualat deh sama Jaehyun:( . Masa aku mimpiin Jaehyun terus di dalem mimpiku Jaehyun kek marah gitu ke aku. Astaga. Ya mon maap bang kan cuma cerita huhu:(

Happy Reading





- Noren Story -





Jaehyun mendengarkan penjelasan mata-matanya dengan seksama. Ia meremat tangannya sendiri dengan geram. Mata-matanya menjelaskan hal-hal yang membuat Jaehyun marah. Benar-benar marah. Rasa cemburunya sudah naik ke ubun-ubun. Jaehyun menggebrak meja lalu melempar satu amplop uang ke orang itu. Ia segera mengusir orang itu keluar.

"Brengsek! Jeno! Kau hanya pura-pura gila kan?!" Jaehyun mengacak rambutnya dengan frustasi.

"Mengapa Renjun bisa tertarik dengan lelaki gila itu?" Gumamnya, Jaehyun mengobrak-abrik seluruh barang di mejanya.

"Kambuh lagi? Kasihan sekali sudah teriak-teriak tetapi tidak ada yang peduli. " Ucap seseorang lalu masuk ke dalam ruangan Jaehyun.

"Apa maumu Jaemin?"

"Cih, jika aku tidak disuruh dokter Huang aku tidak akan ke sini. Membuang waktuku saja. " Ucap Jaemin lalu meletakkan sekotak makanan dan sebuah botol minuman.

"Huang?"

"Iya Huang Renjun. Pujaan hatimu yang sayang sekali tidak membalas perasaanmu." Ucap Jaemin dengan tersenyum mengejek. Dia segera keluar dari ruangan itu sebelum Jaehyun mengamuk.

"Renjun menyuruh Jaemin mengantar makanan untukku?" Lirih Jaehyun. Hatinya sedikit tenang.

Jaehyun membuka kotak makanan itu. Dalam kotak berisi lengkap nasi, ikan goreng, sayur lobak, nugget dan sekotak susu coklat. Jaehyun tersenyum tipis lalu mulai menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Andai saja ini benar-benar dari tangan Renjun. " Gumam Jaehyun.

Tiba-tiba ponsel Jaehyun menampilkan sebuah notifikasi. Jaehyun membukanya dan ia semakin merasa senang karena mendapat pesan dari Renjun.

Renjuunn🦊

Hyung, makan ya bekalnya. Maaf aku hanya bisa menyuruh Jaemin karena aku tidak bisa pergi ke kantormu.

Senyum Jaehyun melebar, menampakkan giginya yang rapi. Jaehyun kembali memakan makanan itu dengan semangat. Ia mengabaikan ruangannya yang berantakan. Yang terpenting ia makan pemberian Renjun.

"Hehehe."

Jaehyun. Kamu terlalu terobsesi pada orang yang hanya terpaksa memperhatikanmu.

Sekretaris Jaehyun memandang heran pada Jaehyun yang bekerja dengan baik sejak kemarin. Biasanya Jaehyun hanya bekerja asal-asalan dan menyerahkan semua pekerjaan padanya. Ia juga bingung mengapa bosnya bertingkah aneh saat ini.

"Tuan? Mengapa tersenyum seperti itu?"

"Diamlah Sana! Aku hanya sedang bahagia!"

Sana terdiam. Ia tidak berani berkomentar lagi. Lebih baik Jaehyun yang seperti ini daripada Jaehyun yang selalu marah-marah seperti dulu.

Deine Welt ( In Your World ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang