IYW 20

3.3K 401 26
                                    

Happy Reading



-NoRen Story-



Renjun tersenyum memandang apartemen bernuansa putih di depannya. Ia meletakkan koper bajunya di dekat dinding. Setelahnya ia juga mengambil botol air putih dari dalam tas kecilnya. Renjun meneguk air bening itu dengan sedikit rakus. Pasalnya ia telah melalui perjalanan jauh tanpa meminum apapun karena ia tertidur sejak tadi. Telinganya mendengar suara ocehan pasiennya yang cukup nyaring. Renjun tersenyum kembali lalu mulai menghampiri kedua sejoli yang masih berdebat.

"Jeno! Ini memang apartemenmu, tetapi aku juga ingin menonton televisi di sini!" Teriak Jaemin sambil berusaha merebut remot TV dari tangan Jeno.

"Tidak bisa! Dokter membelikan apartemen ini untukku! Jadi jangan mengganggu!" Jawab Jeno tak mau kalah.

Renjun menggelengkan kepalanya pelan. Tubuh mungilnya menghampiri Jeno dan Jaemin di sofa. Ia duduk di samping Jeno dan merebut remot TV tersebut.

"Kalian ini, baru juga kita sampai sudah berebut remot TV. Jeno, bersihkan badanmu dulu sana. Bauu. " Ucap Renjun.

Jeno menggerucutkan bibirnya lucu namun segera beranjak dari sana sebelum ditatap tajam oleh Renjun. Sementara Jaemin terkikik geli sambil mengejek Jeno. Renjun meletakkan remot TV itu di meja.

"Kapan Siyeon akan datang?" Tanya Renjun.

Jaemin menoleh,
"Sebentar lagi ia akan sampai. Tetapi mengapa aku memiliki firasat yang aneh."

"Aneh apa Jae? Sudahlah aku yakin keberadaan Siyeon akan menyembuhkan Jeno. Kurasa. " Sambung Renjun.

"Mengapa aku tidak yakin? Jeno itu trauma dengan cinta bisa saja dia tidak mau menerima keberadaan Siyeon lagi. "

Renjun menghela nafas lalu mengetukkan bolpoin di meja secara random.
"Berdoa saja. Yang aku khawatirkan adalah Siyeon. Apakah ia mau menerima keadaan Jeno sekarang?"

Jaemin mengangguk, benar juga. Ah tetapi keduanya saling meyakinkan bahwa Siyeon pasti bisa membantu. Lagipula keputusan ini sudah bulat. Renjun telah meminta izin kedua orang tuanya untuk membeli apartemen di kota. Meskipun apartmen itu akan ditempati Jeno dahulu sementara ia akan menginap di apartemen Jaemin. Toh apartemen itu berada di lantai yang sama. Renjun bisa memantau keadaan Jeno.

"Hmm, aku akan mandi dahulu. Sore ini aku mempunyai jam praktek di rumah sakit. " Renjun beranjak dari sana menuju kamar utama.

Jaemin mengangguk dan tersenyum tipis. Dirinya begitu gundah memikirkan sesuatu yang akan terjadi nanti. Apa benar Siyeon bisa membantu? Sementara setelah ini Renjun harus ke rumah sakit tempat ia bekerja di kota. Tolong Jaemin sangat pusing sekarang.










Wanita dengan rambut bergelombang itu mengucap terima kasih pada seorang ibu penjaga. Ia segera beranjak dari sana setelah sebuah pesan terkirim untuk nya. Wanita itu berjalan dengan sedikit tergesa menuju sebuah bangunan pencakar langit. Ia sedikit tertatih sebab ia sedang memakai high heels.

"Jika bukan karena uang aku tidak akan melakukan hal bodoh ini. " Gumam wanita itu.

Wanita dengan setelan hitam putih sebagai pakaian kesehariannya. Bekerja di sebuah kantor keuangan kecil sebagai bagian administrasi. Dirinya harus bekerja setiap hari untuk menafkahi anaknya. Karena nyatanya sang ayah entah tidak diketahui keberadaannya. Park Siyeon.

Deine Welt ( In Your World ) Kde žijí příběhy. Začni objevovat