IYW 25

2.2K 284 9
                                    

Happy Reading






-NoRen Story-







Renjun memainkan bolpoinnya sambil memikirkan beberapa terapi yang harus ia berikan pada pasiennya. Dia juga menuliskan resep obat di notebooknya. Dirinya terlihat serius dengan kacamata yang bertengger di hidungnya. Terkadang Renjun akan mengeluh karena salah dalam menuliskan nama-nama pasien yang sangat sulit.

"Dokter?"

Renjun segera menoleh saat seseorang memanggilnya dari ambang pintu. Renjun tersenyum lalu menyuruh orang itu untuk masuk.

"Dokter sibuk ya?" Tanya Jeno memastikan. Ia sedikit merasa bersalah karena masuk ke kamar Renjun saat Renjun tengah bekerja. Kalian ingat saat Renjun berencana untuk menginap di apartemen Jaemin? Itu tidak jadi terlaksana karena menurut Renjun ia harus bisa menjaga Jeno sewaktu-waktu. Maka dari itu Renjun memutuskan untuk tinggal bersama dengan Jeno.

"Aniya. Renjun hanya menulis beberapa resep untuk pasien. Jeno perlu apa?" Tanya Renjun sambil mendekati Jeno yang kini duduk di ranjang. Renjun meninggalkan notebook di mejanya.

"Aku hanya bosan dokter. Di sini tidak ada taman seperti saat di rumah dokter. Aku hanya bisa memandang jalanan dan bangunan tinggi dari balkon." Ujar Jeno dengan raut wajah yang lesu.

"Eum apa kita perlu membuat taman buatan di sini?" Usul Renjun membuat Jeno menoleh. Lelaki itu menggeleng pelan.

"Tidak perlu seperti itu dokter. Itu akan sangat merepotkan. Aku hanya ingin mengajak dokter keluar saja." Huh! Sebenarnya Jeno merasa bosan karena ingin mengajak Renjun pergi tetapi mengapa dokter itu tidak peka.

"Ouh seperti itu. Hahaha. Jadi Jeno tidak berani bilang jika ingin mengajak keluar ya." Goda Renjun membuat kedua pipi Jeno memerah.

"Tapi ada sesuatu yang ingin Renjun katakan pada Jeno sebelum itu." Renjun menyela lalu memegang erat tangan Jeno.

"Apa dokter?" Jeno memasang raut wajah antusias. Ia mengira kalimat indah akan keluar dari mulut Renjun.

"Tetapi Jeno harus berjanji agar tidak menangis atau terlalu terkejut ya."

Kalimat itu membuat senyum Jeno meluntur. Ia berharap akan ada sesuatu hal yang menyenangkan keluar dari mulut sang dokter. Nyatanya tidak. Perkataan Renjun ia yakini bahwa sebuah kabar buruk.

Jeno mengangguk pelan.

"Jaehyun Hyung kecelakaan."

Seketika wajah Jeno yang semula menunduk mendongak menatap dokter di depannya. Matanya sudah memerah tanda akan mengeluarkan cairan bening kapan saja. Tangan yang berada di genggaman Renjun tampak meremat.

"Dia sempat tidak sadar tetapi tadi Renjun mendapat kabar bahwa Jaehyun Hyung sudah siuman." Sambung Renjun dengan tetap berusaha menguatkan Jeno.

Renjun tidak tahu apa yang dirasakan Jeno sekarang. Dari kedua mata Jeno cukup memancarkan aura kesedihan yang mendalam. Renjun pernah berfikir jahat agar menyuruh Jeno merasa senang. Namun sebagai dokter tentu saja ia tahu bahwa pasiennya ini sangat menyayangi kakaknya meskipun sering disakiti. Tidak ada dendam apapun dalam diri Jeno. Renjun tahu itu. Karena lelaki di depannya adalah seorang lelaki lemah yang sedang mencoba kuat.

Deine Welt ( In Your World ) Onde as histórias ganham vida. Descobre agora