Bab 9

246 39 0
                                    

Nah guys itu petuah dari Mamak Komedi alias Mak Nis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Nah guys itu petuah dari Mamak Komedi alias Mak Nis.

Kalau mau mampir ke cerita Mamak Komedi boleh banget. Nih aku tag HairunnisaYs meluncur lah.

Dan jangan lupa mampir ke cerita anak FUNtastic Four. Ada:

💵💵 My Love From The Past menjagamu untuk melipat kenangan masa lalu oleh merosems

💴💴 Jurig membuatmu melupakan ketakutan penampakan si cantik Kunti oleh Quintis8

💶💶 Restar(t) menjadikanmu penyanyi pede meski lupa syairnya oleh dkfmxk

💷💷 Jiwa Yang Tertukar mengajarkanmu jadi laki-laki atau perempuan separuhnya, separuh sangklek maksudnya oleh aku Shima Jiwanta

###

Keringat berproduksi cepat di balik punggung Yuwa. Dinginnya menyerupai  hujan yang menempel pada kaca jendela di bulan Desember. Masalahnya ini pertengahan Agustus. Panas matahari bisa masuk ke rumah yang bahkan memiliki AC dengan temperatur dingin maksimal. Tapi, bukan itu penyebab utamanya. Melainkan karena Yuwa kehabisan tenaga alias kecapaian.

Yuwa tengkurap di lantai dengan wajah miring ke kanan dan lidah yang menjulur.

“Ini bahkan belum seperempat dari seluruh bagian rumah. Aku baru menyapu,” keluh Yuwa lemah. “Kenapa juga Wasana diam-diam bekerja di belakangku? Apa kurang uang belanja yang kuberi?”

Heran. Perasaan Yuwa sering memberi Wasana uang, walau tidak banyak. Setidaknya dia sudah melakukan kewajiban untuk menafkahi, bukan alih-alih lepas tangan karena tidak suka. Dia pria bertanggung jawab.

Yuwa bergerak duduk. Dilihatnya baju berpita yang dia kenakan. Ini memalukan. Dan lihatlah rok selutut berwarna merah muda agak gelap. Ini juga menjijikkan. Yuwa seakan mendapat konspirasi dari alam untuk menjatuhkan harga dirinya. Dia acak rambut. Gara-gara datang bulan Wasana tiba dan bercaknya ketahuan oleh si Ibu Penyeret alias Bu Wira, Yuwa terpaksa memakai baju seragam pembantu ini. Ingin rasanya berteriak sampai hilang suara pada tenggorokan, tapi Yuwa tidak berani. Cukup baginya mendapat omelan dari Bu Wira. Oh, iya jangan tanyakan bagaimana cara Yuwa memasang pembalut, sebab dia asal pakai. Entah terbalik atau jungkir balik. Pokoknya tidak nyaman dan tidak enak. Sudah sakit perut, malu pula. Kalau saja ada lumpur hisap di depannya, Yuwa pasti menceburkan diri. Syukur tidak ada.

Sembari memutar engkel lengan agar lebih enakan, Yuwa berpikir. Apa begini rasanya jadi wanita? Semua ribet dan penuh kesakitan. Beruntung Yuwa pria yang tidak perlu merasakan sakitnya wanita melahirkan, eh, tapi masalahnya, dia sekarang jadi wanita. Yuwa jadi bergidik ngeri, berharap Wasana tidak hamil sampai jiwa mereka tertukar kembali.

Jiwa yang Tertukar (TAMAT)Where stories live. Discover now