12

60K 8.1K 276
                                    

Happy reading
.
.
.

"Haloo."

"Do you miss me baby?"

Deg

Suara itu

"Fathan?" Ucap Lesya lirih.

"Yeah baby girl."

Tes

Perlahan air mata Lesya luruh. Gadis itu beranjak duduk dengan tangan sedikit gemetar.

"K-kangen hiks hiks" Adunya sambil terisak pada orang yang ada disembarang telepon.

"Sutt jangan nangis baby. Aku juga merindukanmu" Ujar Fathan menenangkan gadisnya agar tidak menangis.

"Gabisa hiks berhenti nangis hiks. Huaaa pengen peluk Fathan."

"Mau peluk hiks."

Bukannya diam Gadis itu malah semakin mengeraskan tangisannya juga merengek seperti balita yang meminta permen.

"Hey tenang sayang. Tunggu sebentar lagi oke, Fathan masih harus selesain pekerjaan disini. Kalo pekerjaan Fathan disini udah selesai Fathan pasti bakal nyusul Lesya kesana ko" Jelas Fathan dengan sabar.

"Pasti lama kan hik" Kata Lesya dengan sedikit cegukan karena menangis.

"Engga ko. Cuma beberapa minggu lagi ga sampe sebulan."

Dengan bibir mengerucut dan hidung merah Gadis itu mengangguk polos. "Yaudahdeh. Inget ya Fathan, hik ga sampe sebulan!"

"Iya sayang."
"Em sekarang kamu lagi dimana?"

Setelah mengatur nafasnya yang sesenggukan dan meminum air mineral di dekatnya, Lesya menjawab "Lesya lagi di apart."

"Udah makan kan?"

"Ehh baru makan cemilan doang sama coklat sama eskrim."

"Ck! Jangan kebiasaan Lesya. Kamu itu harus makan tepat waktu gaboleh telat."

"Ihh kan Lesya lupa Fathannn."

"Makan ko lupa, yaudah tunggu lima belas menit nanti ada suruhan Fathan kesana nganter makanan. Langsung dimakan gausah nunda-nunda lagi!"

"Aww makasih Fathan. Makin cinta deh."

"Hmm. Yaudah Fathan matiin soalnya masih ada kerjaan."

"Oke, babay Fathan love you."

"I love you too baby."

Tut Tut Tut

Senyum Lesya tersungging setelah mematikan sambungan telepon. Hatinya sedang berbunga-bunga sekarang karena sang kekasih dari kehidupan yang lalu.

Rasa lelah dan kantuk seketika hilang entah kemana. Dengan senyum yang masih mengembang Gadis itu menghidupkan tv lalu duduk di sofa dengan tenang sambil menunggu makannanya.

Beberapa menit kemudian hal yang ditunggu Lesya datang. Dengan riang gadis itu membukakan pintu.

Disana berdiri seorang pria sekitar berumur tiga puluh tahunan dengan pakaian serba hitam membawa kantung plastik berisi aneka makanan lalu menyodorkannya pada Lesya.

Setelah mendengar penuturan pria itu yang berbicara bahwa makanan ini adalah pesanan dari Fathan, dengan cepat Lesya mengambil alih kantung plastik tersebut.

Seusai berucap terimakasih dia menutup pintu dan berjalan menuju meja ruang tamu.

Sekarang diatas meja berbentuk persegi panjang tersebut telah tersusun rapi beberapa makanan dan minuman. Ada nasi goreng seafood, cumi lada hitam, lobster saus tiram, ayam goreng, kentang goreng, susu kotak dan es boba.

Mata Lesya terbinar menatap satu persatu hidangan tersebut. Ini semua adalah makanan kesukaan Lesya.

Dengan cepat Gadis itu mengetik pesan pada ponselnya.

________________________________________

Mine!

Fathaann
Makasih makanannya

Inget aja kesukaan Lesya

Sayang Fathan banyak²

_________________________________________

Setelah puas mengirim pesan dan tanpa menunggu balasan Gadis itu mencuci tangannya bersih kemudian duduk lalu memakan semua hidangan itu dengan lahap.

Jangan heran dengan Lesya yang dapat memakan makanan sangat banyak. Karena nyatanya dari dulu Lesya memang sangat suka makan apalagi makanan yang berkaitan dengan seafood, coklat, dan cemilan ringan.

Kenapa tubuhnya tetap ideal baik di tubuh Lesya yang dulu ataupun di tubuh Lesya yang sekarang meskipun dia pecinta makanan? Jawabannya adalah tidak tauuu.

"Enak banget cuminya" Seru Lesya setelah menyuapkan beberapa potong cumi dalam mulutnya.

"Ah engga engga. Semua makanannya enak, wuaahh emang paling pinter Fathan kalo mesenin makanan buat Lesya hihihi" Sambungnya kemudian terkikik geli.

Gadis itu lanjut memakan semua itu dengan hikmat.

-
-
-
-
-

Bersambung...

Beda Raga [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang