24

48.9K 5.5K 170
                                    

Happy reading
.
.
.

Hari ini Lesya sudah diperbolehkan pulang. Dia tengah membantu Jeje membereskan barang-barang bawaannya.

Setelah selesai mereka berdua keluar dari rumah sakit diikuti bodyguard dibelakang mereka.

Banyak pasang mata yang memandang kagum kecantikan Lesya. Gadis dengan balutan dress biru muda selutut, wajah polos tanpa riasan dan juga rambut hitam panjang yang dikucir kuda.

Siapa yang tidak terpesona? Apalagi di belakangnya terdapat empat pengawal pribadi berbaju hitam yang malah membuat mereka terlihat sangat mencolok.

"Bi pakaian Lesya ada yang salah ya?" Cicit Lesya pelan.

Dia merasa risih saat semua orang menatapnya. Gadis itu berpikir ada sesuatu yang salah dengan dirinya atau pakaian yang dikenakannya.

Jeje berada satu langkah didepan Lesya untuk menuntun jalan gadis itu ke mobil.

Saat mendengar cicitan pelan dibelakangnya wanita itu berhenti berjalan lalu berbalik menghadap kebelakang.

"Pakaian non gada yang salah kok. Non Lesya itu cantik makannya diliatin gitu."

Lesya memasang wajah serius namun terkesan cute. "Beneran kan bi?"

"Iya non, pakaian non Lesya gak ada yang salah juga."

"Eumm."

Kemudian mereka melanjutkan jalan yang tertunda hingga dua buah mobil berhenti tepat didepan mereka lalu seorang sopir membukakan pintu untuk Lesya.

Lesya duduk satu mobil dengan Jeje. Gadis itu di bangku tengah sementara Jeje di depan samping pengemudi.

Sementara empat bodyguard masuk ke dalam mobil kedua yang memantau dari belakang.

"Pak sopir nanti berhenti di Alfamart ya." Ujar Lesya disela-sela keheningan.

"Tapi non Lesya kan harus cepet-cepet sampe mansion terus makan dan istirahat dikamar." Bukan sang sopir yang menjawab tapi Jeje.

"Bentar doang bi. Aku pengen beli cemilan yang banyak sama coklat, boleh ya."

"Tapikan non gaboleh kecapean. Lagipula disana banyak buah kok kalo non pengen nyemil, em kalo bosen juga bisa minta buatin kue-kue kering."

"Tapi bi-."

Belum selesai berbicara, ucapan Lesya sudah terpotong. "Inget non belom boleh makan ciki-ciki dulu sama tuan."

Lesya menghela nafas pasrah. "Yaudahdeh gak jadi." Ujarnya.

Yah memang benar semalam Fathan meng VC-nya dan mengoceh banyak hal pada gadis itu.

Mulai dari Fathan yang ingin membunuh Alfaro karna pria itu berani menyakiti pujaan hatinya, penerbangan Fathan yang dipercepat beberapa hari lagi, perpindahan Lesya dari apartemen ke mansion Fathan, sampai sebuah aturan yang membuat Lesya kesal setengah mati.

Bagaimana gadis itu tidak kesal, aturan itu saja berisi bahwa Lesya tidak boleh makan ciki-ciki selama satu minggu, tidak boleh makan coklat tiga hari, harus banyak makan buah dan sayur, juga tidak boleh kelelahan.

Oh good ingin rasanya gadis itu melemparkan satu persatu buku novelnya pada wajah sang kekasih untuk melampiaskan rasa kesalnya.

Bagaimana jadinya idup Lesya tanpa coklat dan cemilan ringan yang kerap kali disebut ciki-ciki itu?

Lesya menghentak-hentakkan kakinya saat masuk kedalam mansion.

Dibelakangnya terdapat Jeje yang menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan gadis yang disebut-sebut sebagai tunangan sang majikan.

Beda Raga [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang