30

46.7K 5.6K 598
                                    

Happy reading
.
.
.

Tin tin

Alfaro membawa mobilnya dengan ugal-ugalan, beruntung jalanan tidak terlalu ramai.

Pria itu sama sekali tidak peduli dengan sekitarnya, setelah pulang dari rumah ayahnya ah ralat tapi dari rumah orang yang telah mengurusnya selama ini Alfaro hanya diam memendam emosi.

Tidak mungkin kan kalau dia membuat kekacauan dirumah Gara dan Gea, bisa-bisa jadi perkedel kentang kalau dia melakukan hal itu.

Alfaro membunyikan klaksonnya dengan keras dan gerbang terbuka lebar membiarkan mobil tersebut masuk.

Sepi. Rumahnya sekarang sudah tidak banyak orang karena semua bodyguard telah diambil oleh sang pemilik aslinya.

Tidak hanya itu, beberapa maid juga telah diambil dari rumahnya.

Disini sekarang hanya tersisa dua orang maid, satu satpam, dan satu tukang kebun.

Menyesal.

Itulah yang ada didalam isi pikiran dan hati Alfaro.

Coba saja dulu dia tidak melanggar ucapan Gara, tidak mungkin hidupnya akan semenyedihkan ini.

Ayah angkatnya itu telah bercerita semuanya, mulai dari dia yang diangkat dari panti asuhan untuk menjadi anak pancingan karena Gea yang saat itu belum juga dikaruniai keturunan sampai Lesya yang datang kerumah dan berbicara bahwa ingin bercerai dengannya.

Rumah ini juga sudah ada yang berniat untuk membeli. Surat-surat lengkapnya masih ada di tangan Gara jadi mudah saja untuk menjualnya.

Alfaro semakin dibuat pusing saat ini, seminggu lagi rumah ini akan diambil oleh pemilik barunya, uang hasil penjualan akan dibagi rata untuk Alfaro dan Lesya yang pastinya akan bercerai.

Satu unit apartemen dan satu mobil Gara berikan kepada Alfaro secara cuma-cuma karena masih memiliki hati untuk tidak membuat anak yang pernah dirawatnya itu menjadi gembel kolong jembatan.

Drrtt drrtt

Alfaro yang tadinya hendak merebahkan tubuh keatas ranjang mengurungkan niat.

Dia mengambil sebuah ponsel di saku celana lalu membaca sebuah pesan yang tertera di layar benda datar itu.

_________________________________________

Clarisa❤️

Al.

Alfaro.

Kamu lagi dimana?

Anak kamu lagi pengen bubur ayam.

Kamu harus beliin sekarang juga dan antar ke apartemen.

Jangan pake lama.

Awas aja aku tunggu gak dateng.

_________________________________________

"Ck sialan."

Pria itu berdecak kesal sesaat setelah membaca pesan tersebut.

Tanpa membalasnya pria itu dengan wajah dingin mengambil jaketnya lagi lalu memakainya.

Sebenernya bukan Clarisa yang ngidam tapi authornya yang pengen makan bubur ayam tapi belom kesampeyan😭

Beda Raga [End]Where stories live. Discover now