Prolog

31.3K 2.2K 24
                                    

"Setiap kata itu indah jika kita bisa merangkai nya. Setiap kalimat itu bermakna jika kita mampu memahaminya."
-Hanya Kata Pembuka-
~HaNa_Nad

__👑__👑__👑___
Happy Reading!

Bagaimana jadinya jika anak usia 10 tahun si kesayangan keluarga besarnya bisa melihat hal-hal di luar nalar?

"Daddy, itu siapa kok gak diajak masuk?"

"Siapa?"

"Itu Tante yang pakai baju putih di belakang Daddy. Tapi kok wajahnya pucat ya?"

Dan saat itu juga bulu kuduk mereka berdiri setelah mendengar ucapan si bungsu.

"Udah waktunya baby tidur! Abang antar ke kamar!"

Segera saja seorang pemuda mengangkat tubuh kecil itu ke dalam gendongannya.

***

Setiap harinya akan ada kenakalan atau hal-hal aneh yang anak itu lakukan.

Hal aneh yang membuat keluarganya bergidik ngeri melihatnya.

Yang keluarganya lihat dia berbicara sendiri, tertawa sendiri, bermain sendiri bahkan menangis sendiri tanpa alasan yang jelas, tapi tidak dengan anak itu, dia melakukan semua itu bersama temannya.

"HAHAHAHA... Gak kena, gak kena. Ayo kejar aku lagi!!"

Gelak tawa anak kecil terdengar begitu riang.

Seorang anak laki-laki berlarian seorang diri kesana kemari di tempat itu seakan sedang dikejar seseorang.

***

"Hiks.. Hiks.. HUWWEEEE.."

Mendengar tangis si kesayangan membuat anggota keluarga di mansion itu segera berlarian bak orang kesetanan menuju kamar si bungsu.

BRAK..

"Hah.. hah.. kenapa baby?"

"Hiks.. dia pu- hiks.. pukul hiks.. Adek, HUWWEEE.."

Lagi lagi anggota keluarganya yang mendengar itu dibuat heran, pasalnya hanya ada si bungsu di kamar bernuansa baby blue itu, tak ada orang lain yang disebut 'dia' oleh si kesayangan.

"Malam ini baby tidur di kamar Abang!!"

***

Anak itu terlalu polos, manja, juga cengeng.

Keluarga besarnya begitu memanjakan nya, dia sangat dijaga bak permata nan begitu berharga yang bisa pecah kapan saja.

"Daddy!" panggil si kecil dengan suara terendam dipelukan sang daddy.

"Kenapa hm?" tanya sang daddy seraya mengelus punggung kecil sang anak.

"Nanti beliin Adek boneka Doraemon yang besaarrr, ya?! Buat nemenin Adek bobo," pinta anak itu sambil mendusel-dusel di dada bidang sang daddy.

"Apapun untuk mu, baby," jawab sang daddy demi si kesayangan.

***

Menjabat sebagai organisasi bawah terbesar yang begitu berpengaruh membuat keluarga itu begitu dihormati juga ditakuti.

Terlepas dari semua itu pastinya mereka juga mempunyai musuh dimana-mana.

Itulah sebabnya mereka begitu overprotektif kepada si bungsu, mereka tak ingin sampai terjadi sesuatu kepada kesayangan mereka itu.

Dor..

Dor..

Dor..

Suara tembakan terdengar begitu jelas dari ruang bawah tanah, bau anyir darah pun segera masuk ke indra pencium mereka.

Cairan berwarna merah menjadi pemandangan indah di ruangan itu.

"Bereskan!!"

Setelah mengucap kalimat itu sang pelaku melangkah keluar dengan aura membunuh yang masih begitu kentara.

Baju yang dia gunakan pun ikut ternoda dengan darah.

Dia menyeringai puas dengan hasil karyanya hari ini.

Hasrat membunuhnya telah terobati, dia ingin segera pulang untuk menemui si kesayangan yang selalu dia rindukan.

***

Sebagai pemimpin mafia pastinya mereka tak takut dengan hal yang berhubungan dengan darah yang justru sangat berbanding terbalik dengan si bungsu.

Jika si bungsu begitu takut dengan hal berbau darah, maka keluarganya sangat menyukai hal berbau darah.

Lalu, apakah keluarganya itu juga tak takut dengan hal yang berada di luar nalar?

Atau justru sebaliknya?

Bagaimana cara keluarga itu menghadapi si bungsu yang selalu mengatakan hal-hal di luar nalar yang mampu membuat bulu kuduk mereka berdiri secara bersamaan setelah mendengarnya?

Diantara mereka siapakah yang paling penakut?

Apakah si bungsu yang anak indigo atau justru keluarganya yang psikopat?

Dan inilah kisahnya, kisah seorang anak indigo yang hidup di sangkar emas tak kasat mata bersama keluarganya yang merupakan pemimpin mafia.
.
.

《FINISH.》

Jadilah pembaca yang bijak!

Revisi : 19 Mei 2022
Publish : 3 Juli 2021
HaNa_Nad

Indigo Or Psychopath Family [END]Where stories live. Discover now