Chapter 33.

4.6K 541 57
                                    

__👑__👑__👑__
Happy Reading!

Adegan Kekerasan.

Hari demi hari berganti, bulan demi bulan terlewati. Satu tahun lamanya penyesalan yang mendalam menghantam keluarga Gunadhya.

Keluarga Gunadhya yang dulunya selalu tersorot media kini menutup diri dari mata dunia.

Tak ada satupun kabar yang terdengar dari keluarga itu, kecuali tentang kekayaan Gunadhya yang menempati posisi teratas sejak satu tahun terakhir ini.

Keadaan di mansion Gunadhya masihlah sama.

Penghuninya pun masihlah bersikap sama, tak terkecuali si sulung Gunadhya yang semakin kejam setiap harinya dan Ersya yang kini lebih cenderung memendam sendiri kesedihannya.

Namun hal itu sepertinya tak akan bertahan lama.

Kesedihan itu tampaknya akan segera tergantikan dengan kebahagiaan kala mereka mengetahui ada kehidupan lain di perut sang mommy. Ada makhluk kecil tak berdosa yang tumbuh di dalam sana.

Makhluk kecil yang sejak dalam kandungan selalu dijaga bak berlian dan setelah kelahirannya, sepuluh berlian pun bahkan tak sebanding nilainya dengan makhluk kecil itu.

Makhluk kecil yang menjadi bungsu Gunadhya selanjutnya sekaligus bungsu Gunadhya yang sesungguhnya.

Kata 'Over' menjadi satu hal yang melekat jika menyangkut si bungsu Gunadhya selama 10 tahun ini.

Semua itu berawal dari kejadian 11 tahun silam yang menjadi alasan dibalik sikap mereka yang selalu mengekang si bungsu dan juga karena kelebihan yang dimiliki bungsu Gunadhya itu.

Melepas si bungsu ke dunia luar meski dengan penjagaan ketat tak selamanya bisa menjamin keselamatan si kesayangan dari incaran orang-orang yang berniat menjatuhkan Gunadhya.

Namun kini yang mereka takutkan kembali terulang kala si bungsu hilang dari pandangan, lepas dari penjagaan.

"Akh.."

"Bodoh, apa kau ingin mati di tangan Bos, huh?"

Seorang pria secara tiba-tiba datang menendang tangan pria yang saat itu menarik pelatuk pistol ke arah Aufa yang bergetar ketakutan, hal itu membuat peluru meleset dari sasaran.

"Kita hanya ditugaskan menyiksanya, bukan membunuhnya!"

"Sekarang bawa dia ke mobil! Kita pergi ke markas utama," lanjut pria bertopi si penyelamat Aufa untuk saat ini.

"Ga-gak, jangan bawa Au-aufa!" anak itu memberontak saat kedua tangan kecilnya ditarik secara paksa.

"Jadilah anak penurut, jika kau tak ingin terluka!" ucap pria bertopi.

Aufa tak bisa mengenalinya karena topeng yang melekat di wajah orang itu.

***

Di sisi lain, kembali ke kediaman Gunadhya.

Setelah Afif menceritakan perihal ciri-ciri orang yang menculik sang adik, tanpa membuang waktu mereka segera melesat ke tempat yang sampai saat ini masih mereka ingat meski 11 tahun telah berlalu.

Indigo Or Psychopath Family [END]Where stories live. Discover now