Chapter 3.

15.1K 1.3K 29
                                    

__ 👑__👑__👑__
Happy Reading!

Setelah kejadian sang mommy yang datang tiba-tiba sambil mendorong pintu kamar Aufa dengan tak sabaran.

Malam harinya di mansion Gunadhya, saat ini mereka sedang menikmati makan malam hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring yang beradu di meja makan itu.

Dan bocah nakal itu kini duduk di samping sang mommy berhadapan dengan abang keduanya.

Cara makan anak itu sangat berantakan.

Ya wajar saja, kan selama ini kalau dia ingin makan selalu disuapi sang mommy kali ini saja dia maksa buat makan sendiri.

Srett..

Suara gesekan kursi dan keramik mengalihkan atensi mereka yang berada di ruang makan itu, kecuali Aufa yang sibuk dengan ayam goreng nya.

Abang pertama Aufa berjalan ke arah si bungsu, lalu duduk di kursi samping sang adik. Dia mengambil alih piring adiknya itu.

"Abwang~."

"Telan dulu!" tegas abang pertama Aufa, Wistara Dhafi Gunadhya.

Dipanggil Dhafi, namun tidak dengan anak nakal itu. Dengan gampang nya dia memanggil abang pertamanya itu dengan panggilan Ara biar beda dan lebih simpel katanya.

"Abang mau ngapain?" tanya Aufa setelah berhasil menelan makanan di mulutnya.

"Abang suapin," ucap Dhafi dengan datar.

"Gak mau. Adek mau makan sendiri," tolak Aufa tangan kecilnya berusaha mengambil alih piringnya dari Dhafi, tapi sia-sia saja.

"Makan!!" tegas Dhafi sambil mengarahkan sendok berisi nasi dan lauk ke mulut Aufa yang sedang cemberut.

"Ish.." dengan sangat terpaksa Aufa menerima suapan itu.

 ***

Pagi yang cerah. Sang surya pun telah kembali dari tempat persembunyian nya, kicau burung pun terdengar begitu merdu.

Minggu pagi adalah waktu yang pas untuk bersantai sambil menikmati secangkir kopi.

Itulah hal yang dilakukan oleh seorang pria paruh baya yang menikmati waktu santai nya. Sebelum teriakan demi teriakan dari lantai dua merusak ketenangannya.

"BANG ERY!!!"

"HAHAHA.. ABANG CUMA MAU BANGUNIN AUFA."

"TAPI GAK USAH TERIAK DI TELINGA ADEK DONG!!"

"HAHAHA.. SIAPA SURUH TIDURNYA KAYA KEBO?"

"ABANGGG!! TELINGA ADEK SAKIT ISHH. HUWWEEEE.."

Mendengar tangisan si bungsu karena kejahilan sang abang, pria itu hanya bisa mengelus dada, sabar. Menghirup napas dalam sebelum akhirnya.

"ZACHERY ERSYA GUNADHYA!! UANG JAJAN KAMU SELAMA SEBULAN DADDY POTONG," teriakan pria paruh baya itu berhasil membuat seluruh penghuni mansion kaget saat mendengarnya.

Indigo Or Psychopath Family [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant