A1 || Chp 1 || This Person is So Savage!

1.7K 175 26
                                    

Seorang pemuda terlihat memandangi gerbang yang terus dilewati oleh murid-murid baru yang diterima. Sesekali dia memberhentikan beberapa murid dan mempertanyakan kelengkapan atribut sekolahnya. Mereka yang tidak lengkap langsung dilarang masuk, tidak peduli dengan protesan dari anak-anak keluarga atas. Dia dengan kasar mendorong mereka keluar gerbang dan meminta mereka untuk melengkapi atribut sekolah atau merapikan pakaian mereka.

Ketika gerbang di tutup, ada cukup banyak murid yang terlambat datang ke sekolah. Mereka tidak dipulangkan, tetapi digiring menuju atas panggung aula sebagai hukuman.

"Gempa, tidakkah itu terlalu..." Salah satu senior di Rintis Elite Academy, Sai menatap miris pada murid-murid baru yang berdiri di atas panggung. Guru yang maju ke depan sama sekali tidak menjelaskan atau membicarakan tentang murid-murid yang berdiri di panggung, mereka mengabaikannya seolah-olah itu adalah hal yang biasa. Tetapi bagi murid-murid baru lain, mereka tentu saja tahu maksud dari mereka yang berdiri di atas panggung.

Dia melirik pemuda yang merupakan salah satu murid baru, tetapi sudah bergabung ke Rintis Elite Academy sejak setahun yang lalu. Gempa Leilas Crownell V adalah ketua badan pengawas termuda dalam sejarah Rintis Elite Academy. Ketika kepala sekolah, Pak Amato tanpa ragu-ragu menyerahkan posisi ketua kepada seorang pemuda yang masih berumur 14 tahun banyak yang mempertanyakan visi pandangannya.

Tetapi, tidak perlu waktu seminggu semua orang kini mengerti kenapa dia dengan bangga dan penuh percaya diri menyerahkan posisi ini kepada Gempa. Anak itu memiliki visi pandangan yang dewasa dan bersikap disiplin, dengan tegas mengurus murid-murid bermasalah. Hal yang paling dihindari oleh semua orang adalah lidahnya yang beracun.

Tidak, tidak beracun seperti memang ada racunnya. Tetapi setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya cukup untuk membunuh orang tanpa menyentuh.

"Kemudian, mari kita sambut para ketua-ketua perwakilan siswa."

Sai berkeringat dingin ketika melihat senyuman Gempa. Mereka berjalan menaiki panggung bersama lima ketua lainnya. Dia memberikan tatapan miris pada murid-murid baru yang sedang dihukum. Ketika ketua OSIS selesai memberikan pidato selamat datang, mereka turun.

Kecuali Gempa.

"Dan untuk acara terakhir, pihak sekolah memiliki sedikit peringatan. Silahkan kepada ketua Badan Pengawas, Gempa Leilas Crownell V untuk menyampaikan peringatan ini."

Para murid senior, guru, dan ketua badan lainnya mengucapkan doa agar para murid itu memiliki hati yang kuat.

Di panggung, terlihat seorang pemuda tersenyum lembut menyapa semua murid baru dengan nada halus. Secara tak sadar membuat murid lain merilekskan tubuh mereka yang kaku.

"Halo semua, selamat datang ke Rintis Elite Academy. Kalian yang berada di sini adalah mereka berhasil lulus secara jujur dalam setiap tes ujian masuk yang ketat."

Kalimat terakhir sempat memberikan kesan lucu. Karena tanpa diberitahu juga, terdapat orang-orang yang melakukan kecurangan dalam tes ujian masuk. Mereka sempat akan mengejek ketua Badan Pengawas ketika terdengar suara baru yang kasar.

"Maju! Jangan berpikir kau bisa lolos setelah mencoba kabur dari pemeriksaan!" Seorang murid baru dengan pakaian berantakan dan atribut yang tidak lengkap di dorong ke atas panggung oleh seorang gadis berhijab pink.

"Ada apa, Yaya?"

"Ini murid yang mencoba masuk melalui gerbang belakang untuk menghindari pemeriksaan." Yaya menatap tajam pada murid baru yang nakal, "kau cepat berbaris dengan yang lainnya."

Kini bertambah lagi murid yang dihukum. Benar-benar memalukan.

Tetapi ekspresi Gempa sama sekali tidak berubah, tetap lembut dan ramah. Dan melambaikan tangannya kepada Yaya. "Terima kasih atas kerja kerasmu. Silahkan kembali."

Little Secret (Revisi)Where stories live. Discover now