A2 || Chapter 16 || Misty Forest (I)

574 90 12
                                    

Festival hari ketiga telah tiba.

Kali ini, bukan hanya para pengunjung yang bersemangat, melainkan juga murid-murid REA yang berpartisipasi dalam acara kali ini.

"Selamat pagi! Pagi! Pagi! Pagi! Sehat Selalu!!"

"Selamat datang ke Festival Rintis Elite Academy hari ketiga! Turnamen Antarmurid terbaik REA!!"

Dengan bantuan sihir, beberapa hologram tampak melayang di atas udara menampilkan kedua MC acara menyambut para pengunjung. Stadion itu kini hampir penuh dengan pengunjung yang berdatangan.

"Waah, sepertinya banyak sekali yang datang. Semuanya tampak bersemangat untuk menyaksikan kemampuan murid-murid REA, ya."

"Oh, tentu saja, Shielda. Lagipula siapa yang tidak mengenal sekolah kita, Rintis Elite Academy? Sekolah dengan berbagai macam calon-calon orang hebat yang akan memperlihatkan kepantasan mereka untuk berada di sini!"

"Hm, kau benar juga, Yaya! Tak hanya dengan reputasi REA yang terkenal akan menghasilkan orang-orang berpretasi di bidang akademik, tetapi juga di bidang non-akademik. Tentu juga terdapat pada petarung luar biasa berjiwa ksatria yang siap melayani kerajaan dengan jiwa raga mereka."

"Dan sekarang, kita akan melihat. Seberapa kuatnya sih sebenarnya para calon-calon orang hebat ini?"

"Mari tanpa harus mengulur waktu lebih lama lagi, kita mulai acaranya!!"

Gempa mendongak. Senyum tercipta manis di wajah mulianya. Menggunakan pakaian khusus dari pihak kerajaan. Tentunya Pak Amato menggunakan kekuasaannya sebagai anggota keluarga kerajaan untuk mendapatkan bantuan.

Izin menggunakan Hutan Kabut sebagai tempat acara seperti ini juga di dapat dengan menyalahgunakan kekuasaannya.

Bahkan terdapat beberapa Ksatria Suci yang turun ke lapangan untuk membantu mengawasi keamanan acara. Lihat! Kakak Fang, Kaizo Reirn, juga ikut serta turun ke lapangan!

"Komandan Kaizo, lama tak berjumpa."

"Lama tak berjumpa, Leilas," Kaizo mencairkan ekspresi bekunya. Sudut bibirnya terangkat sembari membalas jabatan tangan si pelajar, "terima kasih telah menjaga Fang. Saya harap dia tidak berbuat aneh-aneh di sekolah."

"Hey!"

"Hahaha, tentu saja. Fang justru telah banyak membantu saya selama di sekolah, dia teman yang bisa diandalkan."

Ekspresi Fang terdistorsi melihat senyum cerah Gempa. 'Ya, bisa diandalkan sebagai tukang pembersih,' decaknya dalam hati, mengingat kembali kejadian belum lama ini yang terjadi di REA.

Kaizo membuat ekspresi terperangah, tampak tak percaya. "Benarkah? Rasanya tak bisa dipercaya. Anak itu bahkan tidak bisa diajak bekerja sama. Kamu sungguh hebat, Leilas."

Oh, oh, oh?!

Apa ini?

Memuji orang lain, tetapi adiknya sendiri direndahkan? Apakah ini yang namanya merendah untuk meroket?

Fang mendengus, ia berbalik badan dengan kedua tangan terlipat, mulutnya mancung ke depan– katakanlah ngambek –pergi ke mana pun selama tidak dekat dengan kakaknya. Sungguh, siapa sebenarnya adik si komandan ini? Dia atau Gempa?

Little Secret (Revisi)Where stories live. Discover now