26

950 53 9
                                    

"Keluar, keluar! Mr. Malfoy harus istirahat," Madam Pomfrey teriak, menyuruh mereka keluar dari sana. Madam Pomfrey cepat-cepat menutup pintu di belakang mereka, dan selama beberapa saat, mereka hanya berdiri di sana.

"Ayo pulang ke asrama kita," usul Harry, sementara yang lain tetap terdiam.

"Hermione..." Ginny memulai, tapi tampaknya kehilangan kata-kata. Untuk gadis cerewet seperti Ginny, hal itu sangat mengejutkan dan tak biasa. Harry menempatkan telapak tangannya di punggung Ginny dengan nyaman, berkata padanya bahwa ini bukan saat yang tepat untuk berbicara.

Namun Hermione sudah pergi lebih dulu.

-

Hermione tak tahu mesti bagaimana. Mesti bicara apa, mesti melakukan apa. Draco berada di ambang kematian, dan semuanya terjadi karena Hermione jatuh cinta padanya. Hermione jatuh cinta padanya, dan ia takkan bisa keluar dari rasa itu.

Hermione menekan kepalanya dengan kuat di antara tangannya, dan mencoba untuk bernafas dengan benar, namun gagal. Madam Pomfrey bahkan tidak memberitahu Hermione penyebabnya, tetapi Hermione mencurigai sesuatu yang sangat buruk. Demi Merlin, mengapa Draco selalu terluka?

Hermione berbaring di kasurnya, membalut tubuhnya dengan selimut dan mencoba untuk tidur. Pikirannya terus melayang kembali pada Draco, dan pada akhirnya Hermione memutuskan untuk begadang saja.

"Aku tahu tak ada yang salah dengan semua ini, tapi bagaimana kalau orang lain berpikir begitu? Kita akan sendirian..." bisik Draco, menyandarkan kepalanya di tangan.

"Aku tidak keberatan, selama itu bersamamu."

Hermione mengingat momen itu di perpustakaan, saat dimana Draco tersenyum setelah mendengar perkataannya. Sejak saat itu Hermione merasa bahwa ia tidak sendirian lagi, dan takkan pernah merasa sendirian lagi. Tapi dirinya salah. Ia dan Draco tak bersama lagi, mereka dipisahkan dan Hermione ragu kalau hubungan ini bisa diperbaiki. Selama ini, apakah dia benar-benar berpikir segalanya akan berakhir sempurna? Pernahkah dia berpikir kalau ini akan bertahan?

"Hermione!" Ginny memanggil dari ruangan lain, tetapi Hermione tidak ingin bangun dari tempat tidurnya, kemudian meringkuk. "Hermione, ini soal Draco!" Mendengar kata-kata tersebut, Hermione melompat, jantungnya berdebar, harapannya memuncak.

Keadaan di ruang rekreasi tampak muram, Harry dan Ginny berdiri di sisi satu sama lain, bersama Ron di ambang pintu, dengan raut sedih di wajahnya. Semuanya diam, dan Hermione tahu, tahu mengapa Ginny menatapnya dengan rasa kasihan.

Bibirnya membuka, tapi tak bersuara. Tubuhnya tak bisa merasakan apapun, karena kali ini, Draco tidak bisa diselamatkan.

Hermione menatap kosong, kemudian ia membiarkan air matanya menetes, namun tetap saja, ia tidak dapat berkata-kata.

Dia sudah pergi. Kali ini ia benar-benar pergi.

-

Madam Pomfrey merapikan sprei kasur rumah sakit. Benda itu sudah bersih, baru, namun ia tak akan pernah melupakan jiwa malang yang pernah berbaring disana. Madam Pomfrey menghela napas, kemudian berjalan ke arah lemari obat.

Ada sesuatu yang ganjil, dengan si Malfoy itu. Para dokter dari Rumah Sakit St. Mungo menyatakan bahwa Malfoy sudah mati, tapi ia bersumpah ia melihat sesuatu yang berbeda.

-

"Tapi, Pak! Mr. Malfoy masih bernapas, saya bersumpah!"

Madam Pomfrey mencoba untuk melihat tubuh Malfoy, tetapi dokter-dokter itu malah menghalanginya. "Mundurlah, Nyonya, biarkan orang-orang profesional yang menangani hal ini!" kata seorang pria dengan kasar, merentangkan lengan-lengannya untuk menghalangi Madam Pomfrey sehingga ia tidak bisa mendekati tubuh itu.

Madam Pomfrey terkejut, tak seorangpun pernah berbicara kepadanya dengan sekasar itu. "Tapi pak–"

"CUKUP!" Pria itu berteriak, mendorong Madam Pomfrey dengan marah. Madam Pomfrey tahu bahwa yang dilakukan pria itu adalah untuk mengalihkan perhatiannya, dari suatu keanehan yang sedang terjadi. Tersirat kekhawatiran yang bergetar dalam nada suaranya.

Madam Pomfrey berdiri menjauh ketika jasad Malfoy dibawa keluar, sebuah kain putih menutupi tubuhnya. Madam Pomfrey merasakan duka yang amat mendalam, namun ia dapat merasakan sesuatu yang amat ganjil disini.

Mr, Malfoy jelas-jelas masih hidup tadi, ia melihat dadanya bergerak dengan sangat jelas. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa dokter-dokter itu menyatakan kalau Malfoy telah mati.

Yang Madam Pomfrey tahu ialah mereka menyembunyikan sesuatu, sebuah rahasia besar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Alone With YouWhere stories live. Discover now