14

1K 141 3
                                    

Hermione mendorong Draco menjauh, dan dapat ia rasakan berpasang-pasang mata sedang terpaku pada keduanya. Hermione bisa mendengar bisik-bisik dan ia langsung tahu bahwa secepatnya setelah liburan Natal usai, seantero sekolah akan mengetahui hal ini. "Draco..." Hermione memperhatikan orang-orang sedang memberikan mereka tatapan yang menghakimi, diikuti tatapan kekecewaan. Seandainya Hermione sudah lebih dulu mengetahui bagaimana reaksi orang-orang.

*

"Hermione, seharusnya aku tidak..." Suara Draco menghilang, sementara ia mendapati bagaimana ekspresi wajah Hermione.

Hermione tidak mau orang lain mengetahui hal ini.

Draco mengutuk diri sendiri karena kebodohannya. Seharusnya mereka berdua telah membicarakan tentang hal ini sebelumnya. Draco mendengar bisik-bisik di sekitarnya dan ia merasakan kebencian dan rasa menyesal di dalam dirinya. Dia baru saja merusak reputasi Hermione, sekarang semua orang tahu Hermione bersama seseorang sepertinya dan akan membenci Hermione karena hal itu

Hermione menyambar buku-bukunya, menggumamkan sesuatu dengan gugup sambil berjalan menjauh, menghindari orang-orang.

Hermione tidak bersalah, dan sekarang semua orang membencinya karena dirimu.

Wajah Draco tampak terpukul ketika ia menyadari apa yang baru saja dibuatnya. Draco telah mempermalukan Hermione.

"KEMANA KAU PIKIR KAU AKAN PERGI!"

Sebuah suara jeritan tiba-tiba menggema di seluruh Aula Besar. Netra Draco dan orang-orang yang lain langsung teralih ke meja Slytherin, dimana disitu ia melihat Pansy, terbakar emosi.

*

Hermione menengok ke belakang, dan sekilas melihat seorang gadis Slytherin yang berjalan dengan langkah-langkah besar ke arahnya. Hermione mendekap buku-bukunya semakin erat di dadanya, suara Pansy memekik dan begitu keras, dan membuat Hermione merinding.

Hermione tidak tahu apa yang harus ia katakan, ia berdiri mematung di lantai. Musuhnya sekarang hanya beberapa meter jauhnya.

"Memangnya kau pikir siapa dirimu, kemana-mana dan mencuri pacar-KU!?" Pansy mendesis, mengeluarkan tongkat sihirnya dan menudingkannya pada Hermione.

"Expelliarmus!"

Sebelum Pansy sempat berbuat apapun, mantra tadi membuat tongkat sihirnya telah lepas dari genggaman tangannya.

Hermione melihat ke arah Profesor McGonagall, yang kini telah bangkit berdiri dari kursinya dan meneriaki mantra pelucutan senjata. Profesor McGonagall terlihat risau, dan berjalan ke arah tempat keributan terjadi.

Kejadian tadi tidak membuat Pansy menyerah. Sadar bahwa tongkatnya telah dilucuti, Pansy sebagai gantinya justru menyerang Hermione, menjatuhkan Hermione ke lantai dan memukuli kedua lengan gadis itu. Pansy berniat mencakar wajah Hermione beberapa kali sebelum seseorang berhasil melerai mereka berdua.

Murid-murid telah mengelilingi Hermione dan Pansy tetapi Profesor McGonagall tidak akan membiarkan masalah ini berlanjut.

"Cukup, Parkinson! Aku tidak akan mentolerir perbuatan seperti ini di sekolahku. Temui aku di ruanganku SEKARANG!" bentak Profesor McGonagall dengan keras, menjauhkan Pansy dari Hermione dengan menarik jubahnya. Hermione masih tergeletak di bawah, berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Draco buru-buru menghampiri Hermione. Ia membantu Hermione berdiri, memegangi gadis itu begitu erat dengannya selagi murid-murid lain menyaksikan mereka.

Draco dan Hermione meninggalkan Aula Besar, membuat semua orang melongo di belakang mereka.

"Apa kau baik-baik saja?" Draco langsung bertanya ketika mereka keluar dari Aula Besar, memegangi tubuh Hermione dan merapikan jubah gadis itu.

"Aku baik-baik saja, hanya agak terkejut." sahut Hermione, tersenyum mendengar nada khawatir di dalam suara Draco. Pemuda itu pun menghembuskan napas lega.

"Seharusnya aku tak melakukan itu." aku Draco dengan lembut, tak sanggup menatap Hermione. Hermione langsung menyadari bahwa yang dimaksud Draco adalah ciuman mereka tadi di Aula Besar.

"Tidak apa-apa. Aku bersyukur akhirnya mereka tahu."

Hermione tersenyum, dan Draco melirik sekilas ke arah Hermione, tidak yakin. Hermione merengkuh pipi Draco dan ia menirukan ekspresi wajah Hermione, membuat ledakan populasi kupu-kupu di rongga perutnya.

Draco benar-benar mesti sering-sering tersenyum.

Alone With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang