5

1.6K 204 6
                                    

     "Maafkan aku," bisik Draco dengan suara yang sama sekali tak bisa didengar, bahunya bergetat hebat sementara ia menitikkan air matanya ke atas bekas luka Hermione.

*

     Bulir-bulir air mata berjatuhan dari mata Hermione, mereka berdua berdiri di sana, saling mendekap satu sama lain.

     "Aku benci diriku sendiri karena melakukan ini padamu," Draco tersedu, jemari-jemarinya yang lembut menjelajahi tanda itu.

     Draco dan Hermione berlutut di lantai, tubuh mereka runtuh karena segala kepiluan, di lorong yang kosong. "Tidak, Draco, ini bukan salahmu," Hermione berbisik lembut, kedua mata Draco terpana dengan ketidakpercayaan. Belum pernah ada yang berbicara padanya dengan begitu lembut, baik-baik, dan suara Hermione terasa menenangkan di telinga Draco.

     "Kau tidak tahu apa yang kau katakan. Aku membuatmu menjalani begitu banyak kepedihan, kau seharusnya membenciku," ucap Draco, suaranya agak meninggi kali ini dengan nada persuasif di dalamnya.

     Hermione menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang bisa menandingi penderitaanmu," gumam gadis itu, dan mengangkat tangannya ke pipi Draco untuk menghapus air matanya. Draco menatap Hermione, gadis itu tersenyum lemah padanya.

*

     Senyuman Hermione adalah hal paling indah yang pernah Draco lihat. Ia tidak pernah menyadari hal itu sebelumnya, Hermione juga tidak pernah tersenyum pada Draco sebelumnya. Tetapi sekali gadis itu tersenyum padanya, rasanya seperti kehangatan cahaya matahari di tengah hujan, dan cokelat hangat di malam musim dingin. Hermione memancarkan kecantikan yang sebenarnya, tetapi Draco tidak akan merusaknya seperti ia merusak kebahagiaan Hermione dulu.

     Draco bangkit berdiri, menarik Hermione bersamanya. "Lebih baik kalau kita lupakan saja malam ini," Ia memutuskan dengan berat hati, langsung menyesalinya ketika melihat ekspresi wajah Hermione yang tampak terpukul.

     Hermione mengangguk cepat, air mata mengancam keluar dari kedua matanya, dan Hermione cepat-cepat mengalihkan padangannya sebelum Draco sempat melihat apapun.

Ini untuk kebaikan Hermione.

Kau hanya akan tambah menyakitinya.

     Draco menggertakkan gigi dan memaksa dirinya untuk meninggalkan Hermione.

Kau tak bisa membiarkan orang lain melihat dirimu yang sesungguhnya; menjijikkan, menyedihkan, seorang pengecut yang payah di balik topengmu itu. Kau membodohi orang-orang, jangan biarkan Hermione mendekatimu.

     Draco yakin apa yang dilakukannya ini benar. Hermione tidak boleh bertemu Draco lagi, karena hal itu akan merusak segalanya bagi mereka berdua. Sepertinya akan lebih baik kalau Draco menjauhi semua orang.

*

     Hermione menangis di balik selimutnya, ia memeluk lututnya sendiri dan mencengkeram tubuhnya sendiri sebelum Hermione menyadari bahwa ia telah jatuh pada Draco.

Ia tidak peduli! Memangnya kenapa ia peduli? Aku bukan bagian dari hidupnya, aku tak perlu membantunya menyelesaikan masalahnya!

     Hermione terguncang pada ingatannya tentang kedua mata kelabu Draco, keduanya penuh dengan kepedihan. Hermione ingin membantu Draco, tetapi pemuda itu malah menolaknya. Tidak ada yang bisa Hermione lakukan.

     Hermione menyibukkan setiap waktunya untuk memikirkan Draco, bertanya-tanya apa yang membuat Draco menjadi seperti sekarang ini. Hermione tak bisa menahan untuk menatap ke arah Draco setiap saat, hanya untuk mengetahui wajah datar tanpa emosi Draco menatap pada kekosongan. Tampaknya tak ada yang bisa mengalihkan perhatian Draco, beberapa orang mengobrol padanya, tetapi hanya dibalas anggukan oleh pemuda itu dan sepertinya tak seorangpun menyadari bahwa ada yang salah dengan Draco.

     Hermione bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah ini semua hanyalah sebuah bunga tidur, karena melihat Draco dalam keadaan seperti sekarang ini, Hermione tidak bisa membayangkan apakah Draco bisa merasakan apa-apa sekarang.

     Draco telah menarik dirinya sendiri dari dunia di sekitarnya.

     Ternyata dugaan Hermione benar, Hermione telah menebak dengan tepat. Hermione sudah tahu seperti apa dirinya yang sebenarnya sejak pertama kali Hermione menangkap Draco dalam keadaan seperti itu, jadi Hermione tak bisa menahan dirinya untuk bertanya-tanya mengapa Draco sedang berlagak menutupi semua itu.

     "Aku berpikir, sepertinya kau suka padanya."

     "Siapa?"

     Hermione menengok ke arah temannya, yang sedang mencurigai Hermione dan memasang ekspresi bertanya-tanya di wajah mereka. Hermione baru menyadari bahwa ia telah mengucapkan apa yang ia pikirkan terlalu keras, dan ia pun menyesalinya. Sekarang, Hermione harus menjelaskan sesuatu kepada teman-temannya.

Alone With YouWhere stories live. Discover now