08 - (FLASHBACK) Peristiwa Itu

3.4K 365 8
                                    

Happy Reading

Selasa, 25 Maret 2008

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selasa, 25 Maret 2008

"Siapa yang belum sarapan?"

"Adek udah!"

"Adit udah!"

"Hmm ...."

Mama terkekeh kemudian memasukkan beberapa lembar uang ke dalam saku celana milik Andhika. Ia tahu bila si bungsu akan meminta dibelikan ini itu, makanya ia harus memberi banyak uang pada kedua kakaknya.

"Mainnya jangan terlalu lama, kalau nanti Mama telepon Dhika, kalian harus langsung pulang, oke! Ini Mama masukkan ponsel ke saku celana Dhika, Dhika ngerti cara pakainya kan?"

Andhika mengangguk mengiyakan, "ngerti kok Ma, Mama gak usah khawatir deh, Dhika bakalan jagain Adek."

Mama percaya, wanita itu kemudian tersenyum mengiyakan. Ketiga anak lucunya itu sudah berlari ke luar hotel untuk pergi bermain. Si bungsu tampak paling semangat, dan yang paling tua terlihat biasa saja.

Sampai akhirnya ketiga anaknya sudah menghilang dari pandangannya, menyebabkan timbulnya resah dalam hati, yang Mama sendiri tak tahu kenapa ia merasakan itu.

***

"Adek, sini dulu! Jangan lari!"

Andhika menarik tangan Randiska, ia kemudian memakaikan sebuah kalung pada adiknya itu. Kalung yang sama dengan yang Randiska simpan di sela buku miliknya.

"Kata Mama, kita gak boleh lepas kalung ini."

Randiska hanya diam, ia membiarkan kakaknya memakaikan kalung itu kepadanya. Lagipula, Radit dan Dhika juga punya kalung yang sama.

"Kenapa kita harus pakai kalung ini?" Radit bertanya, Andhika tak segera menjawab. Setelah ia menyelesaikan pekerjaannya, barulah ia menjawab pertanyaan Radit.

"Enggak tahu, disuruh sama Mama, turutin aja-- ADEK! JANGAN LONCAT--"

Dughh!!

"Aduhhh."

Randiska menggaduh, Andhika segera membantunya berdiri, sementara Radit kini tertawa terbahak-bahak menyaksikan wajah kesal adiknya.

"Ayunannya nakal!"

"Kamu yang nakal!"

Andhika tidak seperti Radit, bila Radit akan selalu mengiyakan ucapan Randiska, Andhika tidak akan segan untuk membantahnya dan berbelok pendapat dari adiknya itu.

"Adek jangan terlalu dimanja, nanti dia berkelakuan seenaknya. Lain kali kamu harus tegas, harus bisa nolak--- ADEK MAU KEMANA?!!"

"ADA KINCIII!!"

Andhika mendengkus keras, ia melangkah untuk mengikuti Randiska pergi, disusul oleh Radit yang kini berjalan sejajar dengannya.

"Adek katanya bentar lagi meninggal ya Kak?"

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang