31 - Kenapa... Pertanda Apa?

5.3K 393 37
                                    

Happy Reading

Jumat, 01 November 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jumat, 01 November 2019

"Kita gak bisa lama-lama di sini, ternyata gue masih ada urusan dan harus tanda tangan berkas-berkas yang gue tinggal di rumah. Besok pagi langsung pulang."

Pasha terdiam, ia tidak mungkin menolak dan merengek bahwa dirinya masih ingin berada di tempat itu, menghabiskan waktu berdua dengan Rankey seperti pasangan yang sedang berbulan madu.

Sebagai respon atas ucapan Rankey barusan, Pasha hanya tersenyum tipis lalu mengangguk, mengiyakan.
"Aku beresin barang-barang Kakak dulu, biar besok bisa langsung pulang."

Pasha berdiri dengan langkah tertatih, lelaki manis itu masih merasakan sakit di bagian belakangnya. Kemarin malam, kemarin, dan semalam Rankey menggempurnya habis-habisan, ada lecet dan berdarah... tetapi bila bukan dirinya yang membereskan semuanya, memangnya mau siapa?

"K-Kak...."

Pasha terkejut dan spontan menoleh ke belakang saat ia mendapati Rankey melingkarkan tangan dan memeluknya. Lelaki tampan itu menghirup dalam-dalam aroma manis bercampur segar yang keluar dari tubuh Pasha.

Pasha menahan napas saat mendapati Rankey sedang mencium lehernya, memberikan kecupan basah lalu menggigitnya tanpa mengatakan apapun.

Lelaki manis itu menahan, lalu memposisikan dirinya untuk berhadapan langsung dengan Rankey. Status mereka sudah sebagai sepasang kekasih, tetapi ia masih malu dan ragu untuk membalas semuanya.

"Gak usah canggung, lakukan semuanya pakai naluri."

Pasha tersenyum tipis, kemudian memejamkan matanya saat Rankey mendekat lalu mengecup bibirnya perlahan. Pasha hanya menerima dan tak bisa menolak, lelaki tampan itu mendominasinya dan memberikan sesuatu yang membuat Pasha merasa terbuai.

"Kak, masih sakit...."

Rankey spontan berhenti dari kegiatannya, lelaki tampan itu menatap Pasha intens, membuat si manis merasa was-was dengan tatapan tajam itu. Pasha hanya menunduk, ia takut bila Rankey akan marah dan memaksanya untuk berhubungan badan.

"Ya udah, terserah Kakak aja...."

Pasha mencicit, takut, ia tak berani menatap mata Rankey, lelaki itu sepertinya akan marah besar karena ia menolak keinginannya.

"Oke, kalau sakit mendingan Lo teriak sepuasnya aja, kamar kita kedap suara. Gue mau main kasar hari ini."

Pasha menghela napas, daripada sebagai kekasih, ia lebih seperti budak seks, seperti sebelum-sebelumnya.

"Iya Kak...."

Tetapi ia hanya bisa mengatakan iya, karena hidupnya sudah dikendalikan sepenuhnya oleh Rankey.

Pasha pula hanya bisa menyaksikan saat lelaki tampan itu melepas paksa pakaian yang dirinya kenakan. Rankey mengikat tangan Pasha ke belakang, dan kini mulai melakukan sesuatu dengan sesuka hati.

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang