39 - Kalah

3.4K 366 45
                                    

Happy Reading

Rabu, 13 November 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rabu, 13 November 2019

Pasha mendecak saat ia mendapati mobil Rankey sudah berada di gerbang pemakaman. Lelaki tinggi itu berdiri di depan mobil tersebut, dengan tangan yang sengaja dimasukkan ke saku celana. Setiap ada yang lewat, ia memasang tampang sangar, terlihat angkuh.

"Lo lama banget sih!"

Lagipula Pasha tak meminta Rankey untuk menjemputnya. Lelaki manis itu hanya mengabaikan, yang spontan membuat Rankey kesal lalu menarik Pasha cepat-cepat dan mendorongnya untuk masuk ke dalam mobil.

"Gue ada di sini sejak jam 5 pagi, gue kira bakalan telat buat jemput Lo, taunya Lo keluar rumah satu setengah jam kemudian".

Pasha tak menjawab, membiarkan Rankey berbicara sendiri sambil memasangkan sabuk pengaman untuk Pasha. Lagipula, hari ini dan seterusnya Pasha berniat pulang pergi ke sekolah dengan angkutan umum, ia tak meminta Rankey menjemput atau membiarkan tubuhnya kelelahan karena perjalanan jauh.

"Bekas gue udah mau ilang tuh, bikin lagi nanti".

Pasha benar-benar mengabaikan, membuat Rankey kesal kemudian menambah kecepatan mobilnya. Biasanya Pasha takut, tapi sekarang ia sudah tak merasakan itu lagi. Pasha hanya tidak peduli jika seandainya mereka kecelakaan kemudian ia akan mati. Ya, malah bagus kan?

"Kenapa harus jemput? Tante Maya gak suka sama aku, kan? Kalau kena labrak seperti kemarin, gimana?"

Pasha mulai bersuara, karena bila ia terus-terusan membiarkan Rankey berada di sekitarnya, maka ia juga yang akan kena masalah. Mamanya Rankey sangat membenci Pasha, belum lagi perihal Anya yang kini mulai menjadi pengadu. Bila ada apa-apa lagi, Pasha tidak mau Mamanya Rankey kembali melabraknya.

Rankey bereaksi santai,
"Ya emangnya kenapa? Yang dilabrak kan bukan gue, tapi Lo sendiri".

Pasha lelah, ia sudah menduga jawaban Rankey, "semuanya belum cukup? Balas dendamnya belum selesai? Mau sampai kapan? Kakak kira cuman kakak saja yang terkena dampak? Aku juga...."

"Kan gue bilang, balas dendam gue berakhir kalau Lo bernasib seperti ibu Lo itu, mati juga. Ya kalau Lo masih bernapas, siap-siap aja buat dapat semuanya, gue pastikan itu akan lebih berat---"

"Aku juga manusia, kalau Kakak lupa. Aku punya perasaan, aku bisa merasakan rasa sakit, aku punya hati... kalau dari awal niatnya cuman buat kasih luka, mendingan sekalian bunuh saja. Aku sudah bilang dari dulu, kan? Kalau Kakak muak sama aku, kalau Kakak benci... silakan bunuh".

"Enggak, gue gak ada niat buat bunuh Lo, gue cuman suka nyiksa Lo doang. Lo tenang aja, proses Lo buat mati kayaknya bakal lebih mudah, Andhika sama Radit bakalan ikut ngabisin Lo juga, haha. Oke, emang dari dulu mereka bantuin gue, tapi sekarang bakalan lebih berat lagi. Mereka mulai kecanduan tuh sama Lo, gimana, videonya biar gue sebar aja, nanti banyak tuh yang mau booking Lo. Kalau banyak yang booking, Lo jadi kaya raya deh, Lo bebas pergi ke luar negeri".

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang