115 - Terima Kasih

5.1K 570 386
                                    

Sama-sama

4,3k kata🙂💅

🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸

***

"Istirahat dulu... dari pagi kamu belum berhenti kerja...."

Dua bulan berlalu, dan Pasha benar-benar memutuskan untuk kembali pada pekerjaannya sebagai asisten rumah tangga.

Pasha tidak mau diberikan kasih sayang palsu, bila seandainya Rosa belum bisa menerima kenyataan. Pasha memilih untuk mengalah, mengundurkan diri, dan melupakan semua kejahatan mereka.

Ya, serta melupakan kenangan indah, bila sebelumnya Pasha pernah menjadi bagian dari mereka juga.

Selesai, dan Pasha yang memilih untuk berdamai dengan dirinya sendiri.

Yang penting, mereka sudah memaafkan Pasha, dan Pasha sudah memaafkan mereka juga. Setidaknya, semua akan ringan bila tiba-tiba Pasha diambil Tuhan.

Pasha juga menolak transplantasi jantung, serta donor mata kiri untuknya. Ia memilih hidup apa adanya, menjadi dia yang begini-begini saja.

"Makan, ya...."

"Nanti sore aja. Aku mau bersihin kolam dulu...."

Nita sebenarnya tidak tega. Pasha semakin menjaga jarak dengan keluarganya.

Tapi sejujurnya, Pasha sudah memaafkan mereka. Menghapus semua luka itu sendirian, ia tak mau menaruh dendam di hari bahagia nanti.

Ah... Pasha bersyukur, sakit di area jantungnya sudah tidak kumat lagi, mungkin sekalinya kumat malah langsung berhenti.

"Aku gak kenapa-kenapa... gak usah khawatir...."

Pasha benar-benar pergi, meninggalkan Nita yang hanya melihatnya yang lama-lama menghilang dari pandangan.

"Apapun pilihan kamu, semoga itu yang terbaik...."

Andhika dan Radit kembali pada keluarganya lagi, hidup mereka berjalan seolah tak ada apapun. Rosa sangat menyayangi mereka, dan tetap mendengarkan apa yang mereka katakan. Prada jadi sedikit kesal, dan memutuskan untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit, untuk kembali pada profesinya sebagai dokter. Shintya dan Citra juga ikut suami mereka, jarang pulang dan jarang melihat keadaan Pasha.

Bila begitu akhirnya, untuk apa test DNA kemarin? Mereka sama-sama tak berusaha membuat Pasha percaya, dan setidaknya merasa aman bila kembali pada mereka lagi.

"Nit, Pasha mana?"

"Lagi mau beresin kolam katanya, kakak sendirian ke sini?"

Itu Shintya, meskipun jarang ada di rumah, tapi Shintya sering menanyakan kondisi Pasha pada Nita, terkadang melalui telepon. Tapi, Pasha selalu tak mau bicara dengan siapapun.

"Sama Citra juga. Besok kan Rankey nikah... jadinya ya satu keluarga mau ke tempatnya...."

"Pasha ikut?"

"Kayaknya enggak. Perasaan Pasha bakalan gimana kalau orang yang masih dia sayang malah nikah sama orang lain. Radit sama Dhika juga udah pada di tempat nikahnya Rankey, bantu beres-beres katanya...."

Nita mengangguk paham, "semoga Pasha juga bisa dapat jodoh yang lebih baik, ya, Kak...."

"Iya, semoga begitu.... Oh iya, ini kasih buat Pasha, ya. Kalau kamu mau, makan juga".

Nita tersenyum, lalu menerima bingkisan dari Citra.

"Kak, Pasha dan Randiska kan udah jelas orang yang sama.... Tapi, kenapa perlakuan nyonya malah biasa aja, ya?"

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang