98 - Hari-hari adalah Kabar Buruk

2.4K 352 102
                                    

Selasa, 18 Mei 2021

Pasha menoleh ke arah kerumunan, fokusnya teralihkan pada suara berisik yang dihasilkan oleh saudara-saudaranya, di depan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasha menoleh ke arah kerumunan, fokusnya teralihkan pada suara berisik yang dihasilkan oleh saudara-saudaranya, di depan rumah. Lelaki manis itu menyudahi aktivitasnya, lalu mengintip, dan menemukan sosok pria dewasa, yang baru keluar dari mobil.

"Itu... Papa, kan?"

Tak bisa dipungkiri, Pasha ikut senang melihat Papanya pulang. Sekian lama, akhirnya ia bisa melihat pria itu lagi.

"Oh iya... lusa nanti kan Kak Shintya menikah.... Jadi, aku bisa lihat Papa dalam waktu satu bulan ke depan, sampai Kak Citra menikah juga...."

Pasha juga ingin bergabung bersama mereka, tetapi ia sadar diri dan akhirnya memilih untuk kembali pada pekerjaannya.

Ia tak mau cari mati.

"Hallo Pasha...."

Lelaki manis itu terperanjat, saat mendapati dua Kakak laki-lakinya menghampiri, tersenyum ganjil di belakangnya, seperti merencanakan sesuatu.

"Papa pulang, nih, gimana kalau kita bikin masalah. Soalnya, Papa berkemungkinan bakalan baik sama Lo...."

Andhika mengatakan itu, membuat Pasha was-was, terlebih saat dirinya mendapati Rankey masuk ke halaman belakang.

Ya, bila mereka bertiga sudah berkumpul seperti ini, Pasha tahu betul mengenai apa yang akan terjadi.

"Tolong jangan cari masalah, Kak, aku capek banget...."

Pasha buru-buru pergi dari sana, dan untungnya mereka bertiga tidak mengejarnya.

"Lokasi di mana nih? Gue cari di kamar Pasha ternyata malah di sini...."

"Di dapur aja, paling aman. Nita sama Ibunya lagi ke pasar, soalnya hari ini Papa pulang, kan? Dan kami sekeluarga mau makan besar malam ini. Nah, Mama, Papa, Kak Shintya sama Kak Citra pasti lagi kumpul di ruang keluarga.... Jadi, mainnya di dapur aja, sekalian kotorin dapur, biar Pasha kena masalah lagi...."

***

Pasha lega, niat ketiga laki-laki itu harus sirna karena Nita dan Ibunya sudah terlebih dahulu datang ke rumah, membuat Pasha tetap berada di dapur dan membantu mereka memasak.

Sebenarnya, mereka masih bisa memaksa Pasha, tapi posisinya Shintya ikut membantu mereka memasak, membuat dua adik laki-lakinya tak bisa melakukan apa-apa.

"Jangan seneng dulu, masih ada malam...."

Pasha mengabaikan, ia buru-buru mendekat pada Ibunya Nita, untuk melindungi dirinya. Ibunya Nita paham, ia berusaha untuk menghalangi mereka yang hendak mendekat pada Pasha, dengan cara menyuruh Pasha untuk melakukan beberapa pekerjaan yang mengharuskannya berganti tempat.

"Udah selesai semua, Bu, Nita panggil yang lain dulu, ya...."

Ibunya Nita mengangguk, membiarkan anaknya pergi ke ruangan keluarga untuk memanggil majikannya, karena semua masakan sudah selesai disiapkan.

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang