85 - Apa, Kenapa?

2.3K 371 162
                                    

Senin, 15 Februari 2021

Rankey duduk di bangku yang terletak beberapa meter dari perpustakaan kota, hari ini ia benar-benar merasakan kelelahan tak terkira, dan orangnya tak sadar bila ia sempat ketiduran di sana, berpadu dengan udara dingin yang amat pekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rankey duduk di bangku yang terletak beberapa meter dari perpustakaan kota, hari ini ia benar-benar merasakan kelelahan tak terkira, dan orangnya tak sadar bila ia sempat ketiduran di sana, berpadu dengan udara dingin yang amat pekat.

"Capek banget...."

Pagi tadi, semester baru perkuliahan mulai berlangsung, Rankey harus kembali membagi waktu antara kuliah, bekerja, serta merawat Rayya. Akhir-akhir ini, bayi itu sering sekali dibawa ke rumah sakit, membuat Rankey dan Pasha harus mengeluarkan biaya yang jumlahnya lebih banyak.

Sesekali pernah terpikirkan, apakah Rankey harus meminta bantuan pada orangtuanya, atau tidak.... Pengobatan rutin yang dijalankan agar anaknya sembuh itu rupanya cukup menguras tabungan yang sudah lama ia kumpulkan. Ya, tabungannya dengan Pasha mulai menipis, perekonomian mereka mulai sulit lagi. Itu menyebabkan Rankey kurang fokus saat bekerja, beberapa kali ia ditegur oleh atasannya, menyebabkan gajinya dikurangi karena kelalaiannya itu.

"Key! Ayo masuk! Gue antar pulang...."

Rankey menoleh ke arah jalan raya, di sana ada sebuah mobil berwarna merah yang sedang berhenti. Pengendara mobil tersebut memanggilnya, dan Rankey bisa mengenali orang itu, Shireen.

Rankey mengabaikan perempuan itu, dan memilih untuk pulang sendirian. Pasha dan Rayya pasti sudah menunggunya, semoga saja lelah Rankey nanti hilang saat melihat dua harta yang paling berharga dalam hidupnya itu.

"Mama nelepon... ngapain? Tumben banget...."

Baiklah, terakhir kali Mamanya menghubungi terjadi sekitar dua bulan yang lalu, saat wanita tersebut mengaku sakit dan menginginkan Rankey berada di sisinya.

"Iya, Ma?"

"Key... pulang ya hari ini... Mama udah nyuruh Shireen buat jemput kamu. Mama kangen banget sama kamu...."

Rankey menghela napas, bimbang. Mamanya benar, ia sudah lama tidak pulang. Posisinya, ia adalah anak tunggal, Mamanya pasti kesepian.

"Gak bisa Ma, maaf ya... Pasha sama Rayya udah nungguin. Takutnya Pasha khawatir kalau Key pulang terlalu malam...."

"Minta izin dulu, katanya Pasha itu baik, kan? Kalau dia beneran baik, dia gak akan larang kamu ketemu Mama. Cuman sebentar kok... Mama gak akan paksa kamu pulang terlalu malam, atau nginep di sini. Cuman lima menit juga gak masalah Key...."

"Oke...."

Setelah mematikan panggilan dengan Mamanya itu, Rankey segera menghubungi Pasha dan meminta izin untuk pulang sebentar, dan berjanji bila ia akan pulang sebelum pukul sembilan.

"Ya udah deh, cuman bentar doang....".

Rankey menghampiri Shireen yang masih bertahan di dalam mobilnya. Rankey hanya berprinsip, cukup abaikan... dan jangan ditanggapi bila perempuan itu banyak bertanya.

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang