02 - Beban

7.6K 650 54
                                    

Happy Reading❤️

Selasa, 30 Juli 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selasa, 30 Juli 2019

Andhika termenung sejenak sambil menatap foto mendiang adiknya yang sudah meninggal sekitar sebelas tahun yang lalu. Lelaki itu masih teramat sayang, dengan penyesalan luar biasa dalam saat dirinya tidak bisa menyelamatkan adiknya dari penculikan.

Kejadian kelam yang pada akhirnya menghilangkan nyawa si bungsu dengan cara yang sangat kejam. Andhika masih ingat, penculik yang entah kenapa tidak meminta tebusan itu ... menyakiti adiknya, dengan pukulan di kepala, tusukan di berbagai anggota tubuh, serta tembakan di dadanya.

Randiska, adik kecilnya yang saat itu masih berusia lima tahun, tak akan mungkin tahan dengan perlakuan yang ia terima. Sampai pada akhirnya, ia dinyatakan meninggal dunia dengan mayat yang dimakan oleh anjing milik si penculik itu.

Andhika sangat sakit, adiknya yang bahkan masih belum fasih melafalkan namanya sendiri itu pasti sangat kesakitan dan ketakutan dalam satu waktu. Beberapa lembar foto dan putaran video yang pernah ia tonton membuatnya kini sedikit kehilangan minat pada benda persegi bernama ponsel, atau laptop, atau apa saja yang berhubungan dengan kamera video.

Andai waktu bisa diputar kembali, Andhika lebih memilih untuk mengorbankan nyawanya sendiri daripada melihat adiknya harus bertahan sampai mati untuk menerima semua penyiksaan yang mereka lakukan atas nama dendam keluarga.

Radit tersenyum miris, kemudian menepuk pundak sang kakak dengan perlahan. Jujur saja, Radit juga belum bisa melupakan Randiska sampai saat ini. Sosok manis yang selalu tersenyum ceria itu tiba-tiba dikabarkan meninggal dengan cara yang tak wajar.

Ya ... saat Radit bangun dari koma, saat itu pula ia mendengar cerita, bila Randiska sudah dibunuh dengan cara tak manusiawi sama sekali.

"Kak Citra ... kematiannya Adek emangnya gak bakalan diusut lagi, ya?"

Citra, atau nama lengkapnya adalah Citra Paramitha, yang juga merupakan anak kedua di keluarga itu pada akhirnya hanya bisa mengulas senyum tipis. Apanya yang bisa diusut? Kematiannya saja tidak jelas, tersangkanya tidak ditemukan jejak sama sekali hingga saat ini. Membuat satu keluarga dibuat pusing dan tak tahu harus melakukan apa, selain merelakan.

"Kasusnya sudah berjalan sekitar sebelas tahun yang lalu, polisi dan orang-orang suruhan papa bahkan tidak tahu harus melakukan apalagi, karena kita semua kehilangan jejak. Kemungkinan, Adek memang sudah meninggal, dan lagi ... kita semua bahkan lihat proses pembunuhannya, kan?"

Kemudian hening ....

"Semuanya salah gue, andai aja gue gak turutin mau dia buat jalan-jalan sama beli jajanan di taman yang agak jauh dari apartemen, mungkin ... sekarang kita masih bisa lihat dia."

"Enggak ...." Andhika spontan menyanggah perkataan Radit. "Gue yang salah, gue yang gak becus jadi kakak buat kalian berdua. Lo gak usah nyalahin diri Lo sendiri, Lo juga korban pada saat itu, bahkan Lo sampai koma tiga bulan. Kepala Lo juga sampai bocor karena ditembak sama penculiknya, kan? Udah ... Lo juga korban, gak usah nyalahin diri Lo juga!"

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang