48 - Tidak Percaya

2.9K 364 49
                                    

Happy Reading
Selasa, 26 November 2019

***

"Ketawa terus Lo, gila!"

"Lo juga marah-marah terus dari tadi! Adik kakak dua-duanya gila!"

Radit mengomentari ekspresi kakaknya yang tampak bahagia, sejak tadi Andhika hanya tertawa-tawa tanpa alasan yang jelas. Rankey juga mengomentari Radit yang tak berhenti mengeluarkan kata-kata pedas saat dirinya gagal menghabisi nyawa Naufal.

"Naufal gak mati, gimana dong?!"

"Pindah sekolah dia, hahaha".

"LOH?!!"

Radit spontan menatap Rankey tak percaya, "beneran?! Kapan?!"

"Kemarin orangtuanya ngurus surat pindah."

"Dia kan udah kelas 12, mana dua minggu lagi UTS kan? Bentar lagi ujian nasional, kok pindah sih?!"

Andhika yang mendengar reaksi spontan Radit hanya mengernyitkan dahi, "emangnya kenapa? Suka-suka dia lah, Lo suka sama si homo itu?!"

"GAK!"
Radit langsung menyelah, "sayang banget bentar lagi lulus--"

Rankey yang memberikan informasi demikian hanya mengangkat bahu, "bagus deh, tinggal si Aldi doang tuh. Belum ada kabar mati sampai sekarang, padahal udah tiga hari lalu. Lo beneran bunuh dia atau gimana?"

Andhika yang diberi pertanyaan seperti itu hanya terkekeh, "gak gue bunuh".

"Gagal bunuh juga Lo?"

"Sejak awal gue gak niat bunuh dia sih, lumayan masih virgin--"

"Anjing?! Lo?---"

"Ya pake dulu lah, enak juga belum ada yang nyicip dia".

Radit dan Rankey saling menoleh, kedua orang itu memilih diam tak menanggapi Andhika lagi. Oh pantas saja lelaki gila itu tertawa-tawa sendirian sejak kemarin.

"Gue perkosa dulu, orangnya setres atau trauma, gue gak tahu. Dari kemarin belum kelihatan muncul lagi tuh".

"Gila Lo Dhik, udah Lo hamilin ceweknya Aldi, terus Lo perkosa dia juga--"

"Emangnya kenapa sih Key?! Lo juga keenakan pas ngewe Pasha buat pertama, kan? Gue penasaran juga lah!"

"Murni belok Lo Kak?"

Andhika menoleh ke arah Radit kemudian terkekeh lagi, "gak tahu deh hahaha". 

Kemudian hening, ketiga orang itu tak lagi melanjutkan pembicaraan mereka, terlalu fokus dengan pemikiran sendiri.

Rankey masih berpikir keras agar Pasha tak lagi memberontak atau melaporkan kelakuannya pada orang lain. Ia benci saat Pasha mulai berani melawannya.

Radit masih memikirkan tentang Naufal yang pindah sekolah, ia tidak menyangka bila itu akan terjadi. Dirinya kira Naufal hanya akan dirawat beberapa minggu saja, karena lelaki itu tidak mati dan satu hari yang lalu kondisinya mulai membaik.

Sementara Andhika kini masih menunjukkan bahwa ia bahagia. Entahlah, menghancurkan Aldi menjadi momen paling menyenangkan untuknya, karena sejak lama ia memiliki dendam dan masalah yang belum bisa diselesaikan hingga saat ini.

"Padahal, kalau ada yang mau pindah sekolah, harusnya Aldi. Dia pasti trauma, setres juga karena udah diapa-apain sama Kak Dhika. Tapi kenapa Naufal yang malah pindah?!"

"Gak tahu deh, semenjak ditolak sama Lo waktu itu, dia dijauhi banyak orang termasuk keluarganya, kan? Setahu gue dari Papa gue semalem, orangtuanya Naufal emang lagi di kota ini buat jenguk anaknya yang udah setahun gak ketemu. Tapi malah dapet kejadian begitu".

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang