10 - Berdebar-debar

4K 440 34
                                    

Happy Reading

Selasa, 20 Agustus 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selasa, 20 Agustus 2019

Ini aneh ....

Benar-benar aneh, tidak biasanya Pasha pulang dengan keadaan baik-baik saja. Biasanya akan selalu ada kesialan yang menimpa dirinya.

Ah, kemana perginya tiga manusia itu? Apakah mereka sudah lelah melakukan pembullyan? Bila iya, syukurlah ... Pasha bisa sedikit bernafas lega, ia dapat lebih fokus terhadap pendidikannya tanpa ada bayang-bayang ketakutan dari mereka.

"Tumben--"

Tapi serius, ini benar-benar aneh. Saking terlalu biasa ia mendapatkan kekerasan fisik dari mereka, sampai dirinya terheran-heran saat mereka menghentikan semuanya secara tiba-tiba.

Ia ingin berbahagia, tetapi dirinya tahu bila ini merupakan kejanggalan. Ya, pasti akan ada kejutan dari mereka untuknya.

"Semua orang mendadak aneh--"

Pasha ingin bertanya, tetapi ia tidak yakin bila mereka akan menjawabnya. Tak hanya ketiga manusia itu yang menghentikan semua aksi bully yang sebelumnya rutin mereka lakukan, Pasha juga tak mendapati tatapan kebencian serta bisikan penuh hujatan dari siswa yang lain.

Apa yang terjadi sebenarnya?

Jujur saja, daripada lega, kini Pasha lebih merasa takut. Diamnya semua orang secara tiba-tiba membuatnya tak biasa. Ia harus waspada, bisa saja ini taktik dari mereka.

Ya, tidak menutup kemungkinan bila mereka sudah menyiapkan berbagai macam rencana untuk menghempas dirinya dari sana. Contohnya seperti kejadian tiga tahun yang lalu, ketika ia masih kelas 8 Sekolah Menengah Pertama. Semua orang diam, dan ternyata mereka bekerja sama untuk mencelakakan dirinya, dengan cara mendorongnya agar tertabrak kereta.

"Semoga saja tidak terjadi apa-apa."

Pasha tidak tahu, yang jelas kini ia merasa resah. Alih-alih menepis semua perkiraan buruk, Pasha malah berpikir semakin dalam. Bagaimana bila tiba-tiba ia dibunuh? Mereka amat mudah melayangkan nyawanya, mungkin nyawa Pasha bukanlah sesuatu yang berharga.

"Takut ...."

Ia lebih memilih untuk kembali menundukkan kepala lalu berjalan ke arah tempat duduknya di pojok belakang sana. Ia tidak mungkin terlibat interaksi dengan orang-orang di sana. Meskipun tidak membully secara fisik, tetapi mereka selalu membully dirinya secara verbal.

Sebenarnya ia sudah tertekan ada di tempat itu, tetapi dirinya tak bisa melakukan apapun selain memaksakan diri untuk bertahan.

"Selamat pagi semuanya."

"Selamat pagi Bu ...."

Fokusnya tak tetap, sampai guru masuk ke dalam kelasnya ia tetap tak bisa berpikir dengan jernih. Ia terlalu takut dan resah dengan semua hal yang menimpanya saat ini.

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang