26 - Ketahuan

3.7K 427 69
                                    

Happy Reading

Selasa, 29 Oktober 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selasa, 29 Oktober 2019

"Kenapa jamkos terus ya Kak?"

"Cuman dua hari doang kok, kemarin sama sekarang. Besok udah normal lagi. Ke UKS yuk, nemenin Aldi, kemarin dia cidera."

Pasha hanya mengangguk atas ucapan Naufal barusan, keduanya kemudian berjalan menuju UKS untuk menemui Aldi yang cidera karena bermain bola kemarin.

Jujur saja, Pasha ingin sekaligus tidur, semalaman ia tak bisa memejamkan mata karena terus-terusan memikirkan Rankey yang entah sedang melakukan apa di negara matahari terbit itu.

Sepanjang perjalanan menuju ruangan UKS tersebut, tak berhenti pula Pasha mendapatkan tatapan berbeda dari siswa-siswi yang lain. Terlebih karena Radit dan Andhika yang jarang kelihatan batang hidungnya, dan Rankey yang juga tidak masuk sekolah. Ia benar-benar terlihat seperti siswa normal, bukan korban bully yang harus selalu menundukkan kepala saat melewati orang lain.

"Lebih enak gini, kan? Ya berdoa aja semoga Rankey permanen di Jepangnya, biar Lo bisa aman setiap saat dan setiap waktu."

Pasha terkekeh, "masih ada Kak Radit sama Kak Dhika, belum sepenuhnya aman Kak."

"Oh iya, tapi Dhika mulai rajin sih akhir-akhir ini, katanya dia mau masuk jurusan Kedokteran buat kuliah nanti, nerusin jejak Papanya. Kalau Radit gak tahu tuh."

"Kak Radit jarang bolos juga, cuman ya dia jadi serba sibuk gitu kayaknya. Ada di kelas cuman pas lagi pelajaran berlangsung aja Kak."

Naufal mengangguk paham, "tobat mungkin, haha."

Pasha tersenyum, jujur saja hari-harinya terasa lebih menyenangkan tanpa keberadaan mereka bertiga. Ia bisa leluasa pergi ke manapun yang dirinya mau, tanpa takut dengan ancaman mereka.

Tapi, dari hatinya yang paling dalam, Pasha merindukan Rankey yang sudah lama tak dirinya temui. Semenjak ia tahu bila di Jepang sana Rankey bersama perempuan, ia tak lagi mengangkat panggilan lelaki itu. Ia hanya mengabaikan dan bersikap seperti tidak ada apa-apa saat Rankey melakukan panggilan suara atau panggilan video. Bahkan Pasha tak membalas pesannya juga.

Pasha hanya berpikir... ya sudah, bila di sana Rankey sudah bersama yang lain, kenapa lelaki itu masih menghubunginya?

Pesan terakhir Rankey pada pukul 10 malam, lelaki itu hanya mengatakan bahwa dirinya akan pulang ke Indonesia detik itu juga, bila Pasha tak membalas pesannya. Pasha benar-benar tak membalasnya, karena merasa bahwa dirinya tak perlu melakukan itu. Lagipula Rankey tak akan pulang detik itu juga, kan? Dia masih memiliki kesibukan, bersama keluarganya... dan kekasihnya.

Ya, memangnya apa kalau bukan kekasih, Pasha mendengar secara jelas bila Rankey berciuman dengan perempuan itu. Agak menyakitkan bila diingat kembali, tetapi... ya sudahlah, memangnya Pasha siapa, kan?

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang