110 - Yang Terakhir Kali

3.4K 439 206
                                    

Kalau ada kata yang gak enak, abaikan dulu ya kawan😭 aku cuman baca sekali, abis itu langsung update, mepet banget soalnya. Aku bakalan revisi kalau udah end, dikit lagi kok.🍭🍭

***

"Pasha... pelan-pelan, aku pegangin...."

"Kaki aku sakit...."

Nita merangkul Pasha, dan menuntunnya untuk berjalan ke arah kamarnya berada. Hari itu, Pasha pulang dari rumah sakit, setelah mengalami kejadian hebat berupa terjatuh dari lantai dua.

Pada saat itu, Rosa tidak mau bertanggungjawab, ia langsung pergi untuk bertemu dengan teman-teman arisannya. Membuat Shintya terpaksa harus membawa Pasha ke rumah sakit. Karena saat itu, hanya ada dirinya sendiri yang melihat jelas kejadian tersebut.

Ya, setelah terbentur pada tepi kolam renang, Pasha mengalami patah tulang di kakinya. Penyakitnya yang sudah lama mengendap juga membuatnya semakin lama untuk dirawat di rumah sakit.

Kali ini Pasha sudah pulang, dengan dua buah tongkat yang dibelikan oleh Shintya. Rosa tidak akan peduli dengan hal itu, dan memang tak ada anggota keluarganya yang peduli sama sekali.

"Mulai sekarang harus tidur sama aku, ya, biar kalau ada apa-apa kamu tinggal bilang...."

Pasha mengangguk, menuruti semua yang Nita katakan.

"Sekali lagi aku minta maaf, kalau bakalan kayak gini... aku gak akan tinggal kamu di rumah...."

"Udah, Nita, udah puluhan kali kamu minta maaf begini. Bukan salah kamu...."

Nita sedang disibukkan dengan ujian praktik, dan yang menemani Pasha selama beberapa minggu itu adalah Shintya.

"Kamu masih sakit hati sama apa yang nyonya bilang?"

Pasha menghela napas, lalu tersenyum tipis.
"Enggak, kok... lagian udah biasa nyonya bilang kata-kata yang bikin aku sakit hati...."

Nita membuka pintu kamarnya, lalu membimbing Pasha untuk masuk.

Dari raut wajahnya, Nita tahu bila Pasha sedang sedih sekali. Keceriaan dan semangat hidupnya sudah nol persen, atau mungkin sudah minus. Terlebih saat Mamanya sendiri mengatakan bila Pasha tidak boleh dioperasi untuk transplantasi jantung.

Ya, penyakit Pasha sudah sangat parah.

"Aku bingung harus gimana. Waktu itu aku ngikutin apa yang Kak Dhika bilang, buat minta maaf secara sungguh-sungguh ke Mama. Tapi, Mama gak maafin aku... dia malah melampiaskan semua kesalnya sama aku. Aku gak tahu, kalau waktu itu dia lagi kacau banget karena masalah keluarganya... ujungnya jadi kayak gini".

Nita terdiam, ia sudah tak habis pikir pada perilaku keluarga majikannya yang benar-benar ada di luar batas. Dari ibu sampai anak, semua sama bejatnya.

"Aku bakalan telepon tuan Prada buat pulang... cuman dia yang bisa bantu kamu. Aku yakin, kalau tuan Prada bukan orang jahat...."

"Gak usah... waktu dulu, dia pernah tonjok aku.... Dia sama aja".

"Aku bakalan jelasin semuanya, kamu tenang aja. Tuan Prada lakuin itu karena kemakan ucapan anak-anaknya, sama lihat sendiri waktu kamu sama mereka lagi melakukan itu, kan? Tuan Prada bakalan dengar apa yang aku bilang, kok, dia orang baik...."

Pasha tersenyum, lalu mengucapkan terimakasih pada Nita.

"Aku gak tahu harus bilang apalagi sama Nita, Nita udah baik banget sama aku. Nita satu-satunya orang di sini yang baik dan mau ngerti aku. Aku harap, Nita selalu bahagia, Nita beruntung selama-lamanya... aku harap juga, Nita selalu dikelilingi oleh orang-orang baik...."

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang