Pasha hanyalah seorang manusia biasa yang mengharapkan kehidupan baik dalam setiap hari-harinya. Ia hanya ingin berteman dengan siapapun, merasakan indahnya dicintai, dan hidup bahagia dengan keluarganya.
Tetapi, kejadian penculikan pada sebelas ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Setiap orangtua berhak untuk menentukan jalan hidup anaknya, kan? Gue gak mau Paras sama mereka.... Jadi, sesalah apapun jalan yang gue ambil, Paras bakalan selalu gue bawa...."
"Berdampingan sama profesi Lo yang sekarang? Otak Lo tolong dipake dikit, Key! Anjing Lo, udah aki-aki gini masih gak bisa mikir!!"
"Loh? Gak ada masalah sama profesi gue yang sekarang. Gue yakin gen-nya Pasha lebih mendominasi Paras... gue gak takut sekalipun harus buka identitas di depan dia".
"Ih asli, orang ini tolol banget!! Nyesel deh gue nolongin Lo! Tahu gini, mending dulu Lo dimakan buaya danau aja dah!!"
Rankey tertawa terbahak-bahak mendengar respon Aldi, musuh masa lalunya yang bertransformasi menjadi teman baiknya itu.
"Woy setan air! Bukannya mikir, Lo malah ketawa!!"
Keduanya sedang berbincang di teras rumah, membicarakan rencana mereka selanjutnya. Ya, keduanya sama-sama berniat untuk balas dendam. Semula, obrolan mereka ringan, tapi lama-lama Aldi mulai emosi karena Rankey dinilai tidak bijak dalam mengambil keputusan.
"Terus mau Lo apa, Di? Paras sama mereka terus? Dia berhak kenal sama gue, kan? Gue Ayahnya, loh."
Aldi tertawa keras, lalu melempar kaleng biskuit tepat ke arah kepala Rankey. "Yakin, nih? Beneran Lo Ayahnya Paras? Udah tes DNA? Ayahnya Paras bisa aja Andhika, Radit, atau bahkan salah satu dari suami kakak-kakak mereka. Kalian kan waktu itu mainnya keroyokan—"
Rankey melotot marah, "anak gue! Beneran, anak gue banget!! Kalau bukan anak gue, gak mungkin gue balik ke Indonesia buat jemput dia!!" Rankey langsung melempar kaleng biskuit yang dilempar rekannya tadi, ke arah samping dengan sembarangan.
"Monyet!! Itu kaleng gue!!"
"Aduh!!!"
Sahutan kesal Aldi itu beriringan dengan rintihan yang datang dari seseorang yang baru saja sampai di kediamannya. "Woy!! Siapa yang lempar kaleng ke kepala gue!!"
Rankey mengangkat bahu, dan Aldi tertawa lepas karena itu.
Naufal adalah orang yang barusan datang, sekaligus korban lempar kaleng dari Rankey.
"Gawat, woy! Kalian berdua kenapa malah santai-santai aja di sini?! Kalian lagi dicari sama polisi!!!"
Aldi tidak terlalu peduli, ia kembali duduk bersandar di kursi, menumpangkan sebelah kaki pada kaki yang lain, lalu menyeruput kopi hitamnya. "Minum dulu lah, baru dateng langsung berkicau gini—"
Naufal agak emosi, "gue serius! Rankey sama Paras kerekam di CCTV makam!! Keluarganya Paras langsung laporin Lo ke kantor polisi! Keluarga Lo juga sama, Key!! Keluarganya Pasha sama keluarga Lo collab buat nyari Lo!!"
![LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓](https://img.wattpad.com/cover/241708256-64-k593081.jpg)