04 - Tak Seorangpun Aku Miliki

4.9K 548 49
                                    

Happy Reading

Selasa, 06 Agustus 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selasa, 06 Agustus 2019

Pasha duduk di sebuah kursi yang terletak di pinggir jalan. Tadi dirinya sempat menoleh ke dalam rumah makan, untuk melihat jam. Jam masih menunjukkan pukul enam lebih lima belas menit, ia masih memiliki waktu sekitar empat puluh lima menit untuk sampai ke sekolah.

Seharusnya, bila ia sehat-sehat saja, ia bisa menempuh perjalanan hanya dengan waktu dua jam setengah melalui berjalan kaki. Tetapi, ia tidak mungkin memaksakan diri, ia tidak mau sakit lagi dan membuatnya harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak. Uang yang sudah ia kumpulkan akan ia gunakan untuk biaya kuliahnya nanti.

Pasha tidak bisa kelelahan, makanya ia akan banyak beristirahat ketika dirinya mulai merasa harus melakukan itu. Sebisa mungkin ia akan menjaga kesehatannya, ia tidak mau mati sebelum berkumpul kembali dengan keluarganya.

Ya, langkahnya hanya sedikit lagi, ia sudah tahu keberadaan mereka, dan ia hanya harus mengatakan itu saja. Maka semuanya akan selesai.

Iya, mengatakan memang mudah, tetapi Pasha juga paham bila mereka tak akan semudah itu untuk percaya kepadanya. Mungkin nanti mereka harus melakukan tes DNA, dan Pasha akan mengumpulkan uangnya dari sekarang, karena tes DNA tidaklah gratis.

"Heh babu, ayo masuk!"

Pasha diam saat dirinya mendapati Rankey berhenti dengan mobilnya. Lelaki itu terkekeh sambil menatap dirinya dengan ekspresi mengejek. Pasha berusaha untuk mengabaikan, ia tidak mau berurusan apa-apa dengan Rankey untuk saat ini.

"Selain gak punya orangtua, gak punya tempat tinggal yang layak, gak punya teman, Lo juga gak punya telinga ya?! Hidup Lo serba gak punya, hahaha. Heran gue, masih aja belagu!"

Pasha memilih untuk mengabaikan kakak kelasnya itu, sebaiknya ia melanjutkan perjalanan saja, berbicara dengan Key hanya akan memperlambat perjalanannya.

"Heh anjing, sok jual mahal banget Lo!"

Rankey langsung keluar dari dalam mobilnya, kemudian menarik Pasha agar mau masuk ke dalam. Lelaki manis itu mencoba untuk memberontak, ia pasti diajak membolos dan disuruh mengerjakan tugas milik Key hingga sore.

"Lepasin Kak!"

Seperti biasa, ia tak akan bisa melarikan diri hingga akhirnya ia memilih pasrah dan mengikuti langkah Key yang kini menarik tangannya agar ia masuk ke dalam.

"Tugas gue banyak, kerjain semua, lagi males nyatet!"

Pasha menghela napas lelah, ia tidak bisa menolak semua kemauan Rankey. Bila ia mengatakan tidak ... tamparan, tonjokkan atau tendangan akan otomatis mengenai tubuhnya. Jadi, ia hanya bisa mengatakan sesuatu yang akan membuat Rankey merasa puas.

"Iya Kak."

Hidupnya seakan dikendalikan, tapi bukan dirinya sendiri yang mengendalikannya. Ia seperti hidup di bawah suruhan, bahkan nyawanya sendiri tak ada harganya. Rankey bisa saja membunuhnya kapanpun yang orang itu mau, hanya saja ... membuat musuh merasa menderita semasa hidup, sepertinya lebih menarik daripada membunuhnya langsung.

LOVE RISK 1 || BxB🔞⚠️ [END]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang