Chapter six : The Demons

9.6K 1.7K 130
                                    

Attention Please kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Sebuah pintu besar terbuka lebar menyambut seorang masuk kedalam, Dia adalah Jung Jeno yang kelak akan menjadi penguasa kekaisaran terbesar di dunia, kekaisaran pengatur segalanya yang ada di Universe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah pintu besar terbuka lebar menyambut seorang masuk kedalam, Dia adalah Jung Jeno yang kelak akan menjadi penguasa kekaisaran terbesar di dunia, kekaisaran pengatur segalanya yang ada di Universe.

" Selamat datang kembali pangeran." ucap seorang maid menyambut kedatanganya, ada beberapa maid yang membantuya membawakan tas sekolah dan yang lainnya.

" Dimana ibu dan ayah?" Tanya Jeno.

" Ada di Capel yang mulia." jawab maidnya, biasanya ketika malam tiba orangtuanya akan mendatangi kapel istana untuk berdoa.

" Baiklah." Jeno berjalan menuju kamarnya, mendudukan dirinya di kasur dan menatap ke arah televisi yang ada di hadapannya, apa kalian berfikir jika sekarang mereka hidup di abad pertengahan belun ada teknologi dan semacamnya? Maka kalian salah, para kalangan atas seperti bangsawan dan konglomerat biasanya memiliki barang mewah selerti televisi maupun mobil mewah, barang komunikasi tidak di perlukan karena ada sihir yang bisa menjadi alat komunikasi, setidaknya modernisasi tidak merusak sejarah sihir mereka.

Jeno mengambil handuknya ia mau membersihkan diri sebelum bertemu orang tuanya, Jeno menyalakan showernya buliran air yang keluar dari shower langsung membasahi rambut serta tubuhnya, Jeno mengusak rambutnya dan berdiam diri di bawah kucuran air. Air itu turun melewati tubuh atletisnya.

" ada seorang siswa yang kekuatannya sangat besar."

" Dia api!"

" The god of war will be comming soon."

Sebuah suara-suara gumaman itu terus memenuhi fikiranya sampai siluet kobaran api besar terlintas di kepalanya, kobaran api yang tadi siang ia lihat di Monspire. Jeno segera mematikan keran airnya dan mengambil handuknya, menyampirkannya di pinggang.

Jeno segera mengambil bajunya, kemeja putih dan celana hitam sebagai baju sehari-harinya, setelah selesai Jeno segera keluar dari kamarnya dan menemui kedua orang tuanya di ruang kerajaan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Acttledon : The God Of War [ Nomin ] || [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now