✒ 노민 [ Completed ] [SUDAH DI BUKUKAN, CHAPTER LENGKAP]
Dia bisa memanggil kobaran api dari dasar bumi, dan dia bisa membekukan semua tempat berair di muka bumi ini, mereka adalah dewa perang yang akan menyelamatkan universe dari kehancuran pierrot.
...
Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hyunjin menggeram marah, Jaeminnya hilang sudah lebih dari empat hari, ia memaki-maki orang istana karena kelalaian mereka, Serzlen masuk kedalam ruangan Hyunjin.
" Dia ada di Acttledon." Ucap Serzlen, Hyunjin mendengus pasti Jaemin pergi kesana untuk menemui Jeno.
" tapi dia hendak di hukum mati."
BRAK!
Hyunjin melemparkan kursi di hadapannya, ia meremat tangannya kuat. "Bagaimana bisa?!" betak Hyunjin.
" park Jihoon melaporkannya pada kekaisaran, sesuai dengan undang-undang yang berlaku disana pembelot akan di hukum mati." Hyunjin mendengus.
" bagaimana bisa dia melakukannya?"
" aku mendapat informasi dari De dalama, mengatakan jika Jihoon mendatangi kediaman sementara Jaemin lalu mulai menyerangnya, dan dia sudah menyiapkan beberapa orang warga untuk menangkap Jaemin, berdalih jika dia yang di serang duluan oleh Jaemin." Hyunjin berdecak kesal.
" ternyata dia selicik itu? Masih ingin menyingkirkan Jaemin untuk merebut kekuasaan rupanya."
" dia akan di hukum sore ini di lapangan depan istana."
" buka gerbang yomotsu hirasaka, kita akan memulai perang ini."
" Baik." Serzlen segera keluar dari ruangan Hyunjin, Hyunjin mengusap wajahnya kasar.
" Park Jihoon." gumam Hyunjin.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Winwin mendadak lemas melihat sebuah surat yang diantarkan seorang ajudan oleh kekaisaran ke rumahnya pagi itu, Winwin menyenderkan tubuhnya dan merosot di depan pintu, ia menangis keras membuat Shotaro segera menghampirinya.
" ada apa papa?" tanya Shotaro, Shotaro menyederkan tubuh Winwin ke pelukannya.
" Papa?" panggil Shotaro, winwin belum mau menjawab peryanyaannya, Shotaro melihat sebuah kertas di gengaman Winwin, segera ia mengambil kertasnya.