Chapter Twenty Eight : New Leader

5.7K 1K 71
                                    

Attention Please kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Attention Please kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Tolong ambilkan aku jamur itu." Pinta Shotaro pada Sungchan, mereka sedang mengambil beberapa bahan vegetarian untuk makan malam, di hutan.

" Yang ini?" Tanya Sungchan sembari menyodorkan jamur sitake pada Shotaro, Shotaro terdiam beberapa saat. "Kau baik?" Tanya Sungchan, Shotaro mengalihkan pandanganya menatap Sungchan lalu tersenyum.

" Ya aku baik, hanya mengingatkanku pada Kak Jaemin dia sangat suka olahan jamur sitake." Jawab Shotaro, Sungchan memasukan jamur itu ke keranjang lalu mengusap punggung Shotaro.

" Mungkin dia sudah bahagia, itu jadi keputusannya." Shotaro menghembuskan nafasnya.

" Baiklah, mari kita pulang semua sudah kita ambil." Sungchan menganggut.

Dua tahun berlalu setelah kejadian peperangan itu Sungchan mengabdikan dirinya untuk klan pemburu dan untuk membalas budi pemimpin klan mereka yang rela mati demi menyelamatkan hidupnya. Mereka sampai di wilayah klan dan mendapati beberapa warga klan tengah bersiap untuk menyalakan api unggun.

" besok tepat dua tahun kepergian ayahmu, apa malam ini kita membuat peringatan?" Tanya Sungchan, Shotaro mendudukan dirinya di dekat keran air untuk mencuci sayuran yang barusan mereka petik.

" ya tentu saja, dan malam ini sebagai perayaan kepergian Ayah juga Kak Jaemin aku akan membuat masakan kesukaan mereka." ucap Shotaro.

" Biar ku bantu." Sungchan ikut berjongkok dan membantu Shotaro memblias sayurannya.

Anggota klan menganggap Jaemin sama seperti Yuta, Jiwanya telah mati karena bergabung bersama para pierrot, kalaupun ia kembali nanti akan ada hukuman mati berupa gantung yang menantinya karena di anggap sebagai penghianat.

Clek!

Shotaro dan Sungchan menoleh melihat Winwin keluar sembari membawa keranjang berisikan bunga, pakaiannya juga sudah rapih.

" papa mau kemana?" Tanya Shotaro.

" Papa mau mengunjungi makam ayahmu." jawab Winwin.

" Baiklah."

Winwin kembali berjalan, kegiatannya selama dua tahun belakangan ini setelah kepergian Yuta adalah mengunjungi makamnya setiap hari ketika hendak menjelang sore sembari membawa bunga. Ia berjalan melewati pepohonan rindang lalu sampai di pemakaman Klan.

Makam Yuta di tempatkan di jajaran para pemimpin klan sebelumnya, tak ada batu nisan mewah seperti para bangsawan hanya sebuah bongkahan batu besar dengan ukiran tangan bertuliskan nama dan waktu kematian.

" dua tahun berlalu sejak kau pergi, hanya tersisa Shotaro bersamaku. Jaemin anak sulung kita memilih dengan jalannya. Aku masih berharap kalau Jaemin bisa kembali." ucap winwin sembari menaburkan bunga, sudah kebiasaan Winwin selalu bercerita disini.

Acttledon : The God Of War [ Nomin ] || [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now