Chapter Fivety : Death or alive

4.7K 942 259
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jihoon berdiri di depan rumah sederhana tempat Jaemin tinggal sementara waktu, Jihoon membuka gerbang kayu kecil dan berjalan perlahan masuk kedalam area rumah, Jihoon berdiri di depan pintu hendak mengetuknya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Jihoon berdiri di depan rumah sederhana tempat Jaemin tinggal sementara waktu, Jihoon membuka gerbang kayu kecil dan berjalan perlahan masuk kedalam area rumah, Jihoon berdiri di depan pintu hendak mengetuknya.

Tok!

Tok!

Tok!

Butuh beberapa saat untuk pintu terbuka dan memersilahkan Jihoon masuk. Jihoon di persilahkan masuk oleh Jaemin. Jihoon menatap suasana rumah yang tenang dan damai pantas saja Jeno senang menghabiskan waktu disini jika dirinya sedang lelah.

" anda siapa?" tanya Jaemin, Jihoon mendudukan dirinya di sofa ruang tamu.

" perkenalkan, Aku Park Jihoon." Jihoon menjulurkan tangannya, Jaemin menjabat tangan Jihoon.

" ada keperluan apa kau datang kemari?" Jaemin menyiritkan matanya.

" oh, kaisar memintaku kemari untuk menemanimu katanya, tenang saja aku orang kepercayaan kaisar." Jaemin berusaha untuk tenang namun tidak dengan mempercayai orang di hadapannya.

"oh baiklah." Jaemin beranjak menuju dapur untuk mengambil minum, Jaemin menbuatkan teh sembari mengaduk cangkir teh, namun matanya tak henti melirik Jihoon melihat gerak geriknya.

Jaemin kembali dengan secamgkir teh  lalu meletakannya di hadapan Jihoon, Jihoon tersenyum dan berterimakasih. Keadaan kembali hening dan terasa canggung, Jihoon sesekali menyesap teh hangat itu.

" untuk apa kaisar menyuruhmu kemari?" Tanya Jaemin.

" Teh yang enak, oh iya. Sudah berapa lama kau disini?" Tanya Jihoon, Jaemin paham Jihoon mengalihkan pembicaraannya itu membuat Jaemin sedikit waspada.

" Tiga hari yang lalu." jawab Jaemin, Jihoon menganggukan kepalanya.

Ting!

Suara dentingan gelas dan tatakan cangkir marmer itu beradu, Jihoon menyatukan kedua tangannya lalu tersenyum.

" syukurlah kau memahaminya dengan cepat." ucap Jihoon, Jaemin bangkit dengan cepat.

" Keluarlah!" ucap Jaemin, Jihoon terkekeh kecil.

" untuk apa? Tujuannku kemari untuk membawamu." Jihoon berjalan cepat lalu mencekik leher Jaemin, Jaemin berusaha melepaskannya namun cekikan itu semakin kencang.

" kau berani sekali kembali mendekati Kaisar Jung padahal kau adalah kriminal kelas atas, kau sudah tau kan hukuman apa yang menantimu?" Jaemin mengeluarkan api dari tangannya dan menepelkannya tepat ke perut Jihoon dan membuat Jihoon melepaskan cekikannya.

" uhuk! Uhuk!" Jaemin terbatuk sembari memegangi lehernya, Jihoon kembali berjalan mendekati Jaemin dan mengeluarkan kekuatan apinya juga, Jaemin berjalan menuju keluar rumah.

Acttledon : The God Of War [ Nomin ] || [TELAH TERBIT]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant