Chapter Sixteen : De Dalma

7.2K 1.3K 156
                                    

Attention Please kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jeno dan Jaemin menyelesaikan latihannya, mereka saling bertatapan lalu tersenyum setelah mendapatkan kekuatan yang baru mereka pelajari, Jeno melepas sarung tangannya dan berjalan menuju istana sementara Jaemin mengekor di belakangnya, punggung l...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno dan Jaemin menyelesaikan latihannya, mereka saling bertatapan lalu tersenyum setelah mendapatkan kekuatan yang baru mereka pelajari, Jeno melepas sarung tangannya dan berjalan menuju istana sementara Jaemin mengekor di belakangnya, punggung lelaki yang lebih tua dua tahun di depannya begitu gagah dan kokoh.

" bagus sekali, kalian mengaggumkan." ucap Jaehyun, Jaemin tersenyum.

" Terimakasih yang mulia." Ucap Jaemin.

" kalau begitu, mari kita makan malam bersama." Jaemin menatap ke langit, hari mulai gelap ia ingat perkataan Shotaro untuk tidak pulang terlalu larut malam ia takut papanya khawatir.

" maaf yang mulia, aku haru segera pulang aku takut orang tuaku mencariku." Taeyong tersenyum.

" Dimana rumahmu nak? Biar kami antarkan."

" Tak apa, aku bisa pulang sendiri." tolak Jaemin, ia tak ingin merepotkan kekaisaran hanya dengan mengantarkan orang biasa sepertinya.

" Tidak apa-apa." Jaemin tersenyum lalu menundukkan kepalanya merasa malu.

Mereka sudah ada di dalam istana, Jaemin diminta untuk menunggu sebentar lalu tak lama Jeno dengan pakian rapihnya menghampiri Jaemin dan duduk di sebelahnya dengan sebuah kotak di gengamannya.

" Kau tak mau bersih-bersih dulu?" Tanya Jeno.

" Tidak, di rumah saja." Jawan Jaemin, Jeno membuka kotaknya yang ternyata di dalamnya ada obat-obatan, Jeno meneteskan antiseptik ke kapas dan mengarahkannya pada luka di pipi Jaemin, Jaemin sempat menolak namun Jeno sedikit memaksanya.

" akh! Perih." Jaemin meringis ketika antiseptik itu bekerja membunuh kuman agar tidak terjadi infeksi di bekas lukanya.

" maaf, tahan sebentar." Jeno selesai memberikan obat merah pada Jaemin.

" Terimakasih." Ucap Jaemin, Jeno membereskan kotak obatnya lalu menyuruh seorang pelayan untuk menaruhnya kembali.

" Ayo, biar ku antar pulang." ucap Jeno.

" aku jadi merepotkan kalian." cicit Jaemin.

" Tak apa-apa." Sebuah mobil limosin terparkir di depan istana, pintu di bukakan oleh seorang pelayan Jaemin menunduk sedikit dan mengucapkan. terimakasih sebelum masuk kedalam mobil, di susul Jeno yang duduk di sebelahnya.

Setelahnya mobil limosin itu melaju, selama perjalanan pulang kegugupan kembali melanda Jeno yang pasif bicara ditambah Jaemin yang gugup membuat keheningan diantara keduanya.

" Emm.. Apakah kekuatan kita ada batasnya?" Tanya Jaemin pada Jeno untuk memecah keheningan.

" tidak ada, setauku kekuatan kita infinity tidak terbatas namun ada tingkatannya." jawab Jaemin.

Acttledon : The God Of War [ Nomin ] || [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now