Chapter Twenty Three : The Chronicles of Pierrot

6.5K 1.2K 64
                                    

Attention Please kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Atas persetujuan kedua orang tua Jaemin, akhirnya Jaemin di bawa ke istana untuk perawatan lebih mendalam dan pengamanan yang ketat, semuanya berharap Jaemin bisa kembali ke semula

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Atas persetujuan kedua orang tua Jaemin, akhirnya Jaemin di bawa ke istana untuk perawatan lebih mendalam dan pengamanan yang ketat, semuanya berharap Jaemin bisa kembali ke semula.

" aku yakin dia akan baik-baik saja, kau tak usah khawatir." Ucap Taeyong pada Winwin sembari menepuk tangannya.

" aku titipkan anakku, tolong jaga dia yang mulia." Ucap winwin meneteskan air matanya.

" Tentu."

Sesampainya di istana Jaemin di letakan di kamar khusus dengan penjagaan ketat hanya Emperor, empress, pangeran dan dokter kerajaan lah yang dapat masuk kedalam itupun atas seizin Kaisar.

" bagaimana keadaanya?" Tanya Jeno pada dokter istana.

" Ada sihir yang begitu kuat mengunci jiwanya, tidak ada yang bisa di lakukan kecuali jika dia bisa melawannya di alam bawah sadarnya." Ucap dokter istana.

" Kapan pastinya dia akan sadar?" Dokter itu menggeleng.

" Entahlah, ini sama seperti koma tidak bisa di prediksi kapan ia sadar."

Semua orang keluar kecuali Jeno, ia masih setia duduk di pinggir ranjang Jaemin sembari memegangi tangannya, menatap setiap inci wajah Jaemin setelah di pandang begitu lama Jeno menyadari bahwa Jaemin terlihat sangat cantik walau sedang tertidur.

" Kau harus segera bangun, dunia membutuhkan kita." ucap Jeno.

" aku berjanji akan balas dendam pada para pierrot itu." Jeno mengepalkan tanganya, ada bara kemarahan di dalam dirinya mengingat bahwa Jaemin seperti ini karena para Pierrot itu.

Jeno meletakan tangan Jaemin perlahan dan keluar dari kamar Jaemin, tanpa Jeno sadari Jaemin menggerakan tanganya, Jaemin bisa mendegar dan merasakan orang-orang di sekitarnya namun ia tidak bisa menggerakan dirinya dan membuka matanya atau bicara sekalipun.

Jeno pergi menuju ruangan kedua orang tuanya dengan langkah cepat, para prajurit itu segera membukakan pintu untuk Jeno sedari jauh, Pintu tertutup Jeno membungkukan badannya sebagai penghormatan.

" ada apa Jeno?" tanya Jaehyun.

" aku akan melakukan penyerangan pada pierrot dalam waktu dekat." ucap Jeno dengan wajah dingin dan nada datarnya.

" Jangan gegeabah Jeno." Ucap Jaehyun ia berdiri dari singgasananya.

" kita tidak punya waktu banyak, lebih baik kita yang mengibarkan bendera perang lebih dulu." Jaehyun berusaha menetralkan emosinnya.

" kita harus fikirkan resikonya Jeno!! ada rakyat yang harus kita fikirkan keselamatanya, para prajurit kita belum mumpuni dalam perang ini!" Ucap Jaehyun marah, ia tak pernah semarah ini sebelumnya.

Acttledon : The God Of War [ Nomin ] || [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now