Chapter Fourty Nine : this love

7.4K 1K 393
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jaemin membuka matanya perlahan, sinar matahari yang tebus melalui jendela yang tidak tertutup tirai menyilaukan retina matanya, onyx coklat itu mengerejap beberapa kali sampai ia bisa terbiasa dengan cahaya yang masuk, potret pertama yang lensa m...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jaemin membuka matanya perlahan, sinar matahari yang tebus melalui jendela yang tidak tertutup tirai menyilaukan retina matanya, onyx coklat itu mengerejap beberapa kali sampai ia bisa terbiasa dengan cahaya yang masuk, potret pertama yang lensa matanya lihat adalah sosok pria rambut pirang yang tidur di sebelahnya, pria yang berhasil mengagahinya semalam.

Tangan Jaemin tergerak untuk mengusap wajah Jeno mengusap mata, hidung dan bibirnya menggunakan jari telunjuknya, Jaemin tersenyum ia mengusap bibir tebal milik Jeno. Jeno mengerejapkan matanya Jaemin tersenyum.

" Selamat pagi." sapa Jaemin, Jeno tersenyum.

" pagi." Jeno mencium bibir Jaemin singkat.

Mereka sama-sama bangun dari tidurnya, tubuh mereka sama-sama naked hanya selimut yang menutupi tubuh mereka. Semalam mereka tidur di ruang perapian dengan selimut sebagai alas tidur mereka, Jaemin memunguti bajunya yang berantakan.

" mandi bersama?" Tawar Jeno.

" hanya mandi!" ucap Jaemin.

" tidak janji."

Mereka masuk kedalam kamar mandi, Jeno menyalakan air dan memastikan bahwa airnya hangat setelahnya mengajak Jaemin masuk kedalam sekat kaca kamar mandi, Jeno menyalakan shower. Air mulai membasahi tubuh mereka, Jeno mengambil sabun dan menggosok tubuh Jaemin perlahan karena masih ada luka di beberapa daerah tubuh Jaemin.

Selesai menyabuni tubuh Jaemin, Jeno menyabuni tubuhnya. Jaemin melihat tubuh atletis milik Jeno walau semalam sudah melihatnya tetap saja ia selalu terpana oleh sosok Jeno yang gagah. Jaemin mengusap dada Jeno.

" kenapa hm?" tanya Jeno.

" tidak." Jaemin menggelengkan kepalanya, Jeno memajukan wajahnya lalu mencium bibir Jaemin perlahan.

Melumat kembali bibir ranum itu, Jaemin mengalungkan tangannya di leher Jeno, Jeno mendekatkan tubuh Jaemin ke dinding kamar mandi. Ciuman mereka berlangsung lama sampai keduanya kehabisan nafas.

" apa dia pernah menodaimu?" Tanya Jeno, Jaemin tau siapa maksud Jeno.

" hanya menciumku."Jawab Jaemin, Jeno kembali mencium Jaemin. Memperdalam ciuman itu, Jaemin terus melenguh di kukungan Jeno. Jeno melepas ciumannya.

" aku tidak mau lebih jauh, aku takut kau kelelaha. kita sudahi mandinya." ucap Jeno, Jaemin hanya mengangguk.

Mereka keluar dari kamar mandi, Jaemin memakai bathrobe tebal berwarna putihnya menuju dapur untuk membuat teh sebagai penambah energinya. Jeno keluar dari kamar sudah dengan pakaian kaisarnya rapih.

" mereka pasti akan mencarimu." ucap Jaemin.

" aku harus segera kembali ke istana." Jeno memakai bajunya kembali rapih, Jaemin duduk di kursi pantry dapur dengan secangkir teh.

Acttledon : The God Of War [ Nomin ] || [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now