Chapter Twenty Six : Ice Hell

6.3K 1.1K 246
                                    

Attention Please kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Attention Please kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Sebelum itu mariton, mari kita tonton dulu Short movie yang aju persembahkan buat kalian!

Jeno dan Serzlen masih bertarung di tengah padang rumput yang kini berubah membeku di sekitarnya, bahkan salju mulai turun, ini semua karena kekuatan Jeno yang mendominasi wilayah. Jeno masih setia mengayunkan pedangnya dan Serzlen juga menebaskan pedang milik Jeno.

Sleb!

Serzlen kembali menghindar dengan menghilang Jeno menoleh ke kanan dan kekiri memastikan kalau Serzlen masih ada di sekitar sini.

" SERZLEN!!" teriak Jeno, namun Serzlen entah pergi kemana.

Sementara itu Serzlen dengan santainya masuk ke ruangan dengan fisik yang menyerupai Jaehyun, semua orang tidak ada yang curiga dengan kehadiran Serzlen di istana, Serzlen berjalan menuju kamar yang di huni Jaemin.

" Biarkan aku masuk untuk mengecek keadaanya." ucap Serzlen pada prajurit yang berjaga di depan kamar Jaemin, sesuai perintah hanya Jaehyun yang dapat masuk kedalam.

Prajurit itu membukakan pintu kamar, Serzlen segera berjalan masuk dan menghampiri tempat tidur Jaemin. Jaemin masih menutup matanya tertidur dengan tenang. Serzlen kembali ke bentuk aslinya di jendela kamar sudah bertengger De Dalma, De Dalma segera masuk kedalam dan menghampiri Serzlen.

" ini waktu yang tepat bukan?" Tanya Serzlen.

" Ya." Jawab De dalma.

Di lain tempat Mark, Jeno dan Sungchan kembali bertemu di satu tepat di hutan, Mark tengah melindungi Shotaro. Selagi Serzlen pergi Jeno membantu Sungchan menyerang Ballgon.

" SHOTARO!!" panggil Yuta tak jauh dari mereka, Shotaro membelakan matanya pasalnya ada Yuta dan Winwin di belakang Ballgon.

" Papa Ayah!!" Teriak Shotaro, Shotaro berusaha untuk menghampiri orang tuanya namun di tahan oleh Mark.

" Tidak! terlalu berbahaya." ucap Mark, Ballgon menoleh ke belakang melihat dua manusia di belakangnya. Yuta melindungi tubuh Winwin di belakangnya di tanganya sudah ada senjata tajam.

" Ho.. Ada manusia lain juga." Ballgon segera menyayat tubuhnya dan memanggil makhluk Pierrot lain dengan darahnya sehingga sekarang ada lima makhluk Pierrot dengsn bentuk aneh dan cakar yang tajam.

" Sialan!" Umpat Sungchan.

" Papa Ayah!!" Shotaro tidak bisa tinggal diam Ayahnya sedang dalam bahaya. Para makhluk itu mulai menyerang Yuta dan Yuta segera menangkis serangan para makluk itu, Jeno juga membantu memusnahkan sementara Sungchan masih bertarung bersama Ballgon, Juga Mark yang ikut menyerang sembari melindungi Shotaro.

Acttledon : The God Of War [ Nomin ] || [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now