Chapter Thirty One : Ashes

5.3K 1K 120
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jaemin berjalan-jalan di sekitar istana untuk mengurangi rasa bosannya, ia melihat setiap ruangan yang berbeda fungsi, dari dapur, tempat persenjataan, perpustakaan, dan masih banyak lagi namun ia melewati satu ruangan yang belum pernah ia lihat k...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jaemin berjalan-jalan di sekitar istana untuk mengurangi rasa bosannya, ia melihat setiap ruangan yang berbeda fungsi, dari dapur, tempat persenjataan, perpustakaan, dan masih banyak lagi namun ia melewati satu ruangan yang belum pernah ia lihat karena pintunya yang selalu tertutup.

Jaemin mengintip dari luar melihat pria aneh dengan gerak-gerik yang kikuk tengah membuat sesuatu, ia memasukan benda-benda aneh seperti jari manusia, minyak, dan beberapa macam tumbuham juga air.

" yang ini sudah, yang itu juga.. Oh! Serbuk Turnera diffusa." gumamnya sembari mencomot sesuatu dalam toples.

" Akhirnya jadi." Jaemin melihat seorang prempuan cantik yang ia ketahui sebagai pelayan istana mengambil ramuan itu, ketika perempuan itu hendak keluar sesegera mungkin Jaemin bersembunyi.

Jaemin mengikuti wanita itu diam-diam sampai ia berhenti di dapur istana, perempuan itu menuangkan ramuan itu kedalam gelas dan mencapurkannua dengan air teh, Jaemin membelakan matanya ketika tau bahwa gelas yang di pakai adalah gelas miliknya.

" jadi.. Selama ini aku meminum ramuan aneh itu?" gumam Jaemin, ia berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya namun ia tidak dapat mengingatnya.

" tuan Na? Sedang apa anda disini?" Tanya pelayan itu melihat Jaemin berdiri di luar dapur.

Jaemin tersadar dari lamunanya. "Aku mau mengambil air." Jawab Jaemin.

" Oh baiklah, biar saya ambilkan." Jaemin langsung menggeleng.

" Tidak perlu, aku akan mengambilnya sendiri." Jawan Jaemin.

" Baiklah, saya akan menaruh teh anda di kamar." Jaemin mengangguk dan segera masuk ke dalam dapur.

Jaemin keluar dari area istana, ketika Hyunjin sedang tidak ada diistana ia bebas pergi kemana saja tanpa di awasi oleh Hyunjin, ia kembali menyusuri pulau mencari sesuatu yang baru di pulau ini. Ia melihat sebuah gerbang merah namun saat melihat kedalam begitu gelap tidak ada penerangan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Acttledon : The God Of War [ Nomin ] || [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now