Chapter Eighteen : Survive

7K 1.3K 84
                                    

Attention Please kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Sudah sekitar empat pos yang mereka lewati, selama itu juga banyak tantangan yang menghadang mereka dan lagi-lagi Jaemin yang harus menghadapinya, hanya tinggal satu pos lagi untuk mencapai di tempat perkemahan, Jaemin sudah mendapatkan beberapa l...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah sekitar empat pos yang mereka lewati, selama itu juga banyak tantangan yang menghadang mereka dan lagi-lagi Jaemin yang harus menghadapinya, hanya tinggal satu pos lagi untuk mencapai di tempat perkemahan, Jaemin sudah mendapatkan beberapa luka, dari di kening, tangan, kaki dan punggungnya.

Brak!!

Bruk!!

Tiba-tiba batu di tebing sebelah mereka berjatuhan.

" Cepat lari!!!" perintah Jaemin, ia menyuruh teman timnya lari lebih dahulu menghindari reruntuhan batu, Jaemin berlari sekuat tenaga menghindari reruntuhan itu namun—

" Kapten awas!!" Jaemin menundukan kepalanya, namun tak ada apapun yang menimpa kepalanya ia menegakan tubuhnya melihat kobaran api menjadi armor untuknya.

" Waahh!!!" Semua teman timnya kagum bahkan Jaemin sendiri kaget, Ia langsung meletakan batu besar utu dengan kekuatannya ke tempat yang aman.

" Ayo cepat, kita sebenetar lagi sampai di pos terakhir." Ucap Jaemin, Mereka kembali berjalan.

Namun sedari jauh Jaemin merasa ada yang mengawasi, Jaemin menoleh ke kanan ke kiri mencari sesuatu yang di curigainya, Jaemin melihat ke atas pohon Ek yanh mereka lewati dan mendapati burung hantu yang kemarin ia lihat, Jaemin menyiritkan keningnya pasalnya warna mata burung hantu bukan merah seperti darah.

Semakin jaemin memperhatikan burung itu seperti ada magnet yang membuat Jaemin terpana, namun setelahnya ia melihat seringai wanita mengerikan membuat Jaemin lekas menyusul teman-temannya yang sudah jalan jauh di depannya. Burung hantu itu terus menatap kepergian Jaemin dan terbang.

De dalma baru saja tiba di tempat capel kecil para pierrot tinggal sementara di Acttledon, ia memasuki jendela dan mendarat di samping orang berjubah hitam, dia menoleh menatap de dalma.

" Ada apa?" Tanyanya, burung hantu itu berubah menjadi manusia yang di sebut De dalma, ia terkekeh mengerikan sembari menyeringai.

" kau pasti suka dengan kabar ini Serzlen."

" Apa itu?"

" dia ada di sebuah tempat yang pas untuk kita kelabuhi, ini saat yang tepat untuk menampakan dirimu." dan gelak tawa mengerikan kembali terdengar.

" Terus awasi dia, dan tunggu perintahku untuk waktu yang tepat." De dalma langsung tersenyum mengerikan.

Sementara itu Jaemin baru saja sampai di tempat perkemahan, sudah ada lima kelompok yang lebih dulu datang darinya termasuk kelompok adiknya, Shotaro lebih beruntung daripada Jaemin karena Shotaro mendapatkan kelompok orang yang baik dan mereka bekerja sama dengan baik tak heran mereka menjadi kelompok pertama yang datang.

Acttledon : The God Of War [ Nomin ] || [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now