Chapter 104

503 55 105
                                    

...

Di Domain Dewa.. aku sedang berada di istana surgawi. Ruangan yang dipenuhi dengan warna putih serta emas murni.. Tirai dengan warna senada tersibak di tepi, membiarkan cahaya mentari masuk dengan leluasa. Ditambah dengan kicauan burung putih bercahaya. Pagi ini sangat cerah.. Wajar saja karena domain ini mengalami evolusi, tentu itu semua berkat Ciel, dan ada sesuatu yang sangat amat membahagiakan.

Ciel menjadi Ultimate Gods dia memegang kendali penuh atas Outer Gods atau Dewa Luar Tertinggi.. karena diriku atau Azathoth hanya tertidur, tetapi aku tidak perlu tertidur dan masih bisa mengatur mereka semua (para outer gods), evolusi Ciel terbilang cukup kuat.. atau ini sudah tidak bisa di jelaskan lagi.

Layer 0 dirinya adalah diriku sendiri.. saat berada didalam diriku, dia secara otomatis akan menyatu dengan Amaranth lalu di saat itu juga, dia melebihi diriku. Dan disaat itu Ciel menjadi Omniarch. Aku memang dapat gelar itu tetapi hanya di tubuh utama (layer 0) jadi aku memiliki batasan hanya bisa mengunakan beberapa kemampuan Omni misal; Omnipresence, Omnipresence dalam mengunakan Avatar ini.

Omniarch itu mencakup semua Omni yang lainnya tetapi lebih powerfull dan sangatlah kuat.. karena domain dewa atau dunia luar tidak bisa - menampung lebih dari satu atau dua entitas tinggi seperti Omnipotent atau Omniarch, maka aku tidak perlu menjadi Omnipotent juga, jika tidak maka realitas itu akan runtuh lalu hancur.. seperti yang aku jelaskan
sebelum-sebelumnya.

Untuk kemampuannya dia sudah memegang semua seri dosa besar kematian dan juga zodiak seri, setra memiliki Manas: Amaranth jika keluar dari diriku, ya 2 Ciel.. aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya dia memang benar sudah di luar nalar..

>Anda juga di luar nalar, hei!

Dan sesuatu hal mengejutkan pun terjadi.. kalian tidak bisa menebak semua ini.

Itu adalah Kelahiran Putri pertama kami, memang kami tidak mengunakan cara - reproduksi seperti manusia atau mahluk yang memiliki hasrat untuk berkembang biak lainnya, tetapi walaupun begitu aku tetap merasa bahagia.. begitupun dengan dirinya.

Ciel mengatakan kepada diriku bahwa akan ada waktunya.. entah itu kapan mungkin aku bisa saja melupakannya, tetapi jika memang bersamanya pasti akan aku tunggu sampai ribuan tahun lamanya.

Saat ini putri kami sedang di gendong oleh Ciel, dia sangat lucu dan menggemaskan. Aku tidak tahu bagaimana persisnya putriku terlahir mungkin saja ini antara dua sistem atau sirkuit mana yang telah menyatu..

"Master Benar."

Begitulah.. aku sangat bahagia, tetapi aku baru melihat dirinya sebahagia ini, jujur saja aku mengeluarkan air mata..

Esok Harinya. Putri kami sudah bisa berjalan layaknya bayi di umur 1 tahun.. kami menamainya Chintya Shinshiya.. Dia bahkan sudah bisa berbicara sepatah dua kata.

Kami memutuskan untuk tidak menamai Chintya mengunakan nama marga terlebih dahulu, tentu saja karena itu sangatlah kuat.. kami berdua bahkan tidak bisa memikirkan kerusakan apa yang akan terjadi jika - memberikannya gelar marga.

"Papa!"

Aghkkk, aku terjatuh kenapa putriku bisa selucu ini. Dia tentu saja menuruni kepintaran Ibunya dan Kemampuan sihir diriku, dan itu cukup membuat orang dewasa malu.

Bahkan saat aku melihatnya main di luar dengan yang lainnya, Chintya memakai api hijau milik Abigail dan api biru milikku. Aku juga sedang berpikir walaupun aku memiliki putri atau anak, kekuatan diriku tidak terserap olehnya, dan dia juga bisa menciptakan energinya sendiri..

Sambil mengasuh Chintya, aku melihatkan alam semesta kepada dirinya, mungkin bisa dibilang untuk mengajarinya, aku memunculkan Multiverse yang lebih rendah dari Hyperverse.. dan melihatkan berbagai bentuk planet. Dia berkata planet-planet ini terlihat seperti bola yang lucu. Lalu Ciel memanggil diriku..

Rimuru Tempest - Perjalanan Mencari SegalanyaWhere stories live. Discover now